KKP Galakkan Program Mikroplastik, Nelayan Tangkap Plastik Dibayar Sesuai Harga Ikan
Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu Sakti Trenggono mengaku bakal memberikan program mikroplastik kepada nelayan untuk meningkatkan mutu daging ikan. Program itu dilakukan agar para nelayan di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi mengambil sampah plastik.
Menteri Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Wahyu Sakti Trenggono mengaku bakal memberikan program mikroplastik kepada nelayan untuk meningkatkan mutu daging ikan. Program itu dilakukan agar para nelayan di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi mengambil sampah plastik.
"Selama sebulan seluruh nelayan di Indonesia kita gerakkan melaut ambil sampah khusus plastik. Selama satu bulan mereka dapat ganti sampah sesuai harga ikan," kata Wahyu Sakti Trenggono dalam pembukaan Bulan Mutu Karantina di Gedung Gradika Semarang, Minggu (19/3).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang menjadi fokus utama dari Kementerian KKP dalam mendorong produktivitas nelayan? "Pengarusutamaan gender ini sangat penting, terutama jika istri atau keluarga nelayan mengolah ikan, mereka jadi bisa memiliki tambahan sumber ekonomi keluarga," jelas Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo di Banyuwangi.
-
Apa pesan utama yang disampaikan Kementerian KKP dalam menyambut Hari Ikan Nasional ke-10? “Pesan penting yang ingin disampaikan dalam menyambut Harkanas ke-10 ini adalah pentingnya meningkatkan konsumsi produk perikanan yang berkelanjutan", ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/9).
-
Kenapa KKP mendorong istri nelayan untuk mengolah ikan? Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
-
Bantuan apa yang diberikan Dinas Perikanan Kutai Timur kepada nelayan di Teluk Pandan? Kebagian Dana Karbon, Dinas Perikanan Kutai Timur Bagikan Mesin Kapal Kebagian dana insentif karbon pada program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPFCF) dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur memberikan bantuan berupa mesin ketinting kepada kelompok nelayan di Kecamatan Teluk Pandan.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
Dia menyebut pentingnya pengawasan produk perikanan sejak awal. Baik air, pakan, hingga kualitas daging sebelum sampai ke konsumen. Pengetesan mikroplastik tidak hanya pencegahannya saja melainkan dagingnya juga dilakukan tes.
"Dagingnya dites kalau di situ sudah ada kandungan mercury ada kandungan mikroplastik, setop, penangkapan di wilayah itu harus dilarang, kenapa, untuk menjaga kesehatan dari pada umat manusia," ujar dia.
Potensi Produk Perikanan
Dia mengatakan potensi produk perikanan di masa depan di tengah kebutuhan protein yang terus meningkat. Ada lima komoditi yang ke depan akan digenjot untuk menyambut hal itu.
"Ada lima komoditi yang sangat kuat di internasional itu, udang, lobster terus kemudian kepiting, tilapia, tilapia itu pasarnya 2023 saja 13,9 miliar dolar itu besar sekali, itu kita akan genjot di sini untuk kemudian budidayanya supaya lebih bagus, dan rumput laut yang mudah-mudahan kita juga segera lakukan hirilisasi di situ," kata dia.
Dia juga merasa resah terkait kesediaan pakan dan obat-obatan yang kebanyakan masih impor. Nantinya ke depan Indonesia sudah bisa menghasilkan sendiri pakan dan obat untuk budidaya ikan dalam negeri yang selama ini belum optimal.
"Kita negara kepulauan yang masih belum memiliki kemampuan optimal, kita belum bisa menjadi jagoan di sektor perikanan. Ini tantangan tersendiri yang saya selama dua tahun menjadi menteri kelautan dan perikanan itu betul-betul menjadi sebuah tantangan berat, salah satunya kita harus bagaimana dalam 10-15 tahun mendatang Indonesia benar-benar menjadi jagoan atau juara di sektor perikanan," pungkasnya.
(mdk/gil)