Klarifikasi Keluarga Anggota TNI di Palembang, Bantah Ngamuk karena Suara Bising Lagu Kemerdekaan
"Tidak ada lagu kemerdekaan, yang ada musik remix siang bolong. Mereka (2 anggota TNI) menegur tapi malah dikeroyok," ungkap NA, keluarga anggota TNI.
Keluarga membantah keras pernyataan warga dan Ketua RT.
Klarifikasi Keluarga Anggota TNI di Palembang, Bantah Ngamuk karena Suara Bising Lagu Kemerdekaan
Viral video di media sosial yang memperlihatkan anggota TNI ngamuk diduga karena kesal mendengar suara musik saat perlombaan 17 Agustus. Namun, pengakuan berbeda disampaikan keluarga dua anggota TNI yang dikabarkan ngamuk karena bising mendengar lagu kemerdekaan. Keluarga membantah keras pernyataan warga dan Ketua RT. Seorang keluarga, NA menjelaskan, peristiwa itu terjadi justru karena ulah tetangganya sendiri. Warga memutar musik remix dengan suara cukup kencang siang hari.
- Pernah Raih Rekor Dunia, Intip Uniknya Alat Musik Celentung Khas Warga Selaawi Garut
- Begini Nasib Dua TNI di Palembang yang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an
- Pria Berkostum TNI di Palembang Mengamuk Gara-Gara Kesal Dengar Musik Lomba 17-an
- Klarifikasi Dewan Pakar Dianggap Biang Kerok Isu Munaslub Golkar
Musik remix itu membuat tidur orang tua mereka terganggu. Alhasil, Pratu Y dan Serda RP meminta warga mengecilkan volumenya agar tidak mengganggu orang lain.
Warga malah mengeroyok kedua prajurit itu hingga terluka. Alhasil ketegangan antara warga dan keluarga TNI tak terhindarkan.
"Tidak ada lagu kemerdekaan, yang ada musik remix siang bolong. Mereka (2 anggota TNI) menegur tapi malah dikeroyok," ungkap NA, Sabtu (19/8).
Tak itu saja, tidak ada perlombaan 17 Agustus bagi anak-anak di lokasi. Yang ada malah beberapa orang dewasa bermain gaple sambil mendengarkan remix dari speaker. "Cuma main gaple, bukan lomba anak-anak, kami ada buktinya," ujarnya.
Ketua RT setempat, Betty sebelumnya menyebut keributan tersebut dipicu kekesalan kedua anggota TNI mendengar lagu kemerdekaan yang diputar seorang warga inisial AG (24). Keduanya lantas merusak speaker tersebut hingga rusak. "AG memutar lagu kemerdekaan saat lomba, mereka (2 anggota TNI) datang marah-marah lalu menendang speaker sampai rusak," kata Betty.
AG sempat melaporkan kasus ini ke polisi
Namun laporan dicabut lantaran kedua belah pihak sepakat berdamai. Perdamaian di mediasi dan disaksikan unsur terkait di Kantor Lurah 35 Ilir Palembang, seperti Danramil 01/Makrayu, Kapolsek Ilir Barat II, Lurah 35 Ilir, Ketua RT setempat, dan tokoh masyarakat.