Klaster Covid-19 Perumahan di Bogor Ancam Rencana Pembelajaran Tatap Muka
Dia mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, karena terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor dan sampai Kamis (20/5) sore, telah diketahui 32 orang yang terkonfirmasi positif.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengkhawatirkan, melonjaknya kasus positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati bisa membatalkan rencana Pemerintah Kota Bogor melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah mulai Juli 2021.
"Kami menyayangkan adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di perumahan ini pada libur Lebaran. Seharusnya, semua orang memahami adanya larangan mudik dari pemerintah," kata Dedie di Kota Bogor, Jumat (21/5).
-
Bagaimana cara mencegah cegukan? Pencegahan cegukan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman secara perlahan serta menggunakan teknik tarik napas dalam untuk menenangkan diri.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Bagaimana Monang Sinulingga belajar catur? Pecatur Alam Monang Sinulingga patut disebut sebagai pecatur legendaris Indonesia karena dirinya murni bermain catur tanpa ilmu yang pasti.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
Dia mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, karena terus bertambahnya kasus positif Covid-19 di Perumahan Griya Melati Kota Bogor dan sampai Kamis (20/5) sore, telah diketahui 32 orang yang terkonfirmasi positif.
Dedie menegaskan, larangan mudik dari pemerintah tujuannya untuk pencegahan penularan Covid-19 agar tidak ada lonjakan kasus positif setelah libur Lebaran, sehingga pada tahun ajaran baru 2021-2022, mulai Juli mendatang, bisa dilaksanakan PTM di sekolah.
"Seharusnya masyarakat memiliki kesadaran untuk menahan diri, tidak mudik pada libur Lebaran tahun ini, tapi masih ada yang warga membandel," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dia mengingatkan, para pelajar, mulai dari TK hingga SMA, sudah hampir tiga semester tidak bisa belajar di sekolah.
"Mereka belajar dari rumah dengan pola pembelajaran jarak jauh, tapi tidak semuanya dapat mengikutinya dengan baik," jelasnya.
Presiden Joko Widodo, kata dia, sudah menginstruksikan untuk melakukan persiapan pelaksanaan PTM di sekolah, tapi syaratnya daerah tersebut harus zona hijau atau kuning.
Dedie menegaskan, Kota Bogor statusnya adalah zona oranye yang perlu diturunkan lagi tingkat risikonya menjadi zona kuning untuk bisa melaksanakan PTM.
Warga Kota Bogor, kata dia, seharusnya memiliki kesadaran untuk bersama-sama menurunkan tingkat risiko Covid-19 menjadi zona kuning. Caranya, dengan mematuhi aturan dari pemerintah pusat, yakni terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan tidak mudik pada libur Lebaran.
Karena ada yang mudik dan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di perumahan di Kota Bogor, maka Kota Bogor menjadi semakin rentan pada risiko penularan Covid-19.
Baca juga:
Pemkot Tangerang Belum Pastikan PTM di Bulan Juli
Pemkot Madiun Bersiap Belajar Tatap Muka
Batasi Izin Kegiatan Jelang PTM, Gibran Pasrah jika Dimarahi
5.092 Anak di Sumbar Terpapar Covid-19, IDAI Ingatkan Orang Tua Lebih Waspada
Kata Milenial Memaknai Lima Sila Pancasila untuk Pendidikan di Masa Pandemi
PDIP Usul Pemerintah Sediakan Tes Covid-19 untuk Siswa yang Belajar Tatap Muka