Kodam Wirabuana kembali tangkap anggota TNI terkait narkoba
Perburuan terhadap anggota terkait narkoba terus dilakukan. Hari ini dua anggota diamankan, seorang lagi kabur.
Usai penangkapan Komandan Kodim (Dandim) 1408/BS Makassar, Kolonel Jefry Oktavian Rotti dan Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodal Ops) Kodam VII/Wirabuana, Letkol Budi Santoso terkait narkoba, Rabu (6/4), Kodam VII/Wirabuana semakin gencar melakukan pengejaran terhadap anggota TNI yang terindikasi terlibat narkoba.
"Ini awalnya dari saya, (pimpin operasi penangkapan Dandim), saya tidak akan tinggal diam. Kita sebagai keluarga besar TNI ikut prihatin sampai ada begini, bahkan ada Pamen yang seperti ini," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam) VII/Wirabuana, Brigjen TNI Supartodi kepada wartawan usai mendatangi markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) VII/Wirabuana di Jalan Monginsidi, Makassar, Senin (11/4).
Minggu malam (10/4), kata Supartodi, ada dua anggota TNI yang berhasil diringkus di Kabupaten Sidrap terkait narkoba. Sebelumnya sudah ada yang diamankan di Kabupaten Pangkep, Selayar dan Bone juga Makassar. Yang ditangkap di Kabupaten Pangkep itu, Kamis (7/4) adalah Pratu Indra Didi Yuda, dia adalah ajudan Komandan Detasemen Markas (Dandenma), saat hendak transaksi sabu dengan warga sipil.
"Siang ini kita amankan dua orang atas nama Serda Wirabuana, Praka Adiyanto. Satu orang kabur bernama Praka Asdariyanto yang saat ini dalam pengejaran. Sementara dua lainnya itu kini sudah di Pomdam bersama Pamen yang ditangkap sebelumnya. Semua menjalani proses hukum," kata Supartodi.
Kedatangannya di Pomdam tempat pemeriksaan para anggota TNI itu, Kasdam ini mengatakan, hanya datang menengok, apakah baik-baik saja, sehat, tidak ada tujuan lain. Mereka tetap harus menjalani aturan yang berlaku.
"Sering saya katakan, proses hukum harus diikuti. Hukum, aturan, perundang-undangan itu tidak boleh dikolusi, dikorupsi, digaransi. Harus dijalankan secara konsekuen," tandasnya.
Adapun soal pemeriksaan Dandim dan Kapuskodal di Pomdam ini, ada tiga orang dari Mabes Polri yang berpangkat kolonel sudah di Makassar sejak beberapa hari lalu untuk membantu penyidik di Pomdam.
Baca juga:
Pagi ini Pangdam Kodam Wirabuana mendadak minta perwira tes urine
Pangdam Wirabuana sangkal Dandim Makassar & Haji Nasri berbisnis
Dandim Makassar bakal dicopot, sabu cair miliknya diteliti
Kasus Dandim Makassar dianggap mirip perkara Raffi Ahmad
Tersandung narkoba, 2 prajurit TNI AD di Jambi dipecat
6 Anggota Kodam Sriwijaya disidang dalam kasus narkoba
-
Apa saja jenis narkoba yang disita di Makassar? Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar," sebutnya, .
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.