Kominfo Sebut Akses Internet di Papua Dibatasi Sampai Situasi Reda dan Hoaks Menurun
Kominfo menyadari pembatasan akses internet itu juga berdampak pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Papua. Namun, jelasnya, hal itu dilakukan demi meredam hal-hal tak diinginkan berujung situasi tidak kondusif.
Berbagai organisasi masyarakat sipil mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mencabut pembatasan akses internet yang sedang terjadi di Papua dan Papua Barat. Pihak Kominfo sendiri belum tahu sampai kapan pembatasan tersebut dilakukan.
"Sampai kapannya belum tau, menunggu situasi mereda, hoaksnya menurun, benar-benar keputusannya di pimpinan kita, Menkominfo. Instansi terkait yang melihat bahwa situasi sudah aman, kembali ke aktivitas semula, baru kita (jalankan lagi)," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, saat dihubungi, Sabtu (24/8).
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan pemerintah daerah sebelum membatasi jaringan internet di dua daerah tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi kesulitan yang mungkin dihadapi masyarakat Papua maupun Papua Barat karena akses internet terhambat.
"Untuk transportasi memang beberapa hari ini menggunakan transportasi konvensional ya, dalam artian ojek ya. Pendidikan, untuk internet, menggunakan seperti Indiehome masih berjalan," lanjut Ferdinandus.
Ferdinandus menyadari pembatasan akses itu juga berdampak pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, jelasnya, hal itu dilakukan demi meredam hal-hal tak diinginkan berujung situasi tidak kondusif.
"Pasti berdampak ya, tapi tetap kita ambil (risiko). Karena ini langkah terbaik untuk menstabilkan semua," tutur dia.
Sedangkan untuk kelancaran informasi, media massa konvensional masih bisa diakses. Menurutnya, media konvensional seperti ini aman karena sudah melewati tahapan verifikasi, sehingga hoaks bisa dihindari.
"Kan TV radio, media massa yang konvensional, masih berjalan. Nah kenapa media mainstream itu, kan sudah melalui tahapan-tahapan konfirmasi ya, proses verifikasi dilakukan. Jadi, kalau informasi yang disampaikan sudah valid. Kalau medsoskan, semua orang bisa nulis, posting," jelas Ferdinandus.
Kemarin, para organisasi melakukan orasi di depan gedung Kominfo. Mereka menyerahkan boks berisi lebih dari 8000 tanda tangan dari petisi Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet) dalam situs petisi Change.org bertajuk Nyalakan lagi internet di Papua dan Papua Barat.
"Kita tidak mungkin mundur ke belakang, ke zaman ketika semua informasi dibatasi hanya lewat telepon dan SMS, sehingga rasanya sangat tidak adil dan diskriminatif apabila kita membiarkan Papua dan Papua Barat, di mana ada berbagai masyarakat selain masyarakat asli papua, justru mereka berada dalam kegelapan informasi," kata Damar di depan Gedung Kemkominfo, Jumat (23/8).
Reporter: Ratu Annissa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Yorrys Nilai Kasus Papua & Papua Barat Bisa Diatasi dengan Pendekatan Antropologi
Pascakerusuhan 19 Desember, Yorrys Sarankan Jokowi Kunjungi Papua
Anies: Jakarta Rumah Bagi Seluruh Suku Bangsa
Masyarakat Papua Minta Pemerintah Transparan Serta Beri Hukuman Pelaku Kekerasan
Anggota DPR: Perlu Pendekatan Ekonomi dan Keamanan Tuntaskan Masalah Papua
Polda Papua Barat Buru Provokator Pembakaran Gedung Sekretariat MRP
Kapolresta Solo Ajak Dialog Warga Papua Dengan Bahasa Jawa Halus