Komisi I DPR Minta TNI Dukung Tenaga Medis di Luar Jawa
Dia pun mendorong TNI ini untuk memprioritaskan rekrutmen anggota TNI yang bakal menjadi tenaga medis. Ini belajar dari fakta masih kurangnya tenaga medis ketika Covid-19 merebak.
Anggota Komisi I asal fraksi Gerindra Yan Parmenas Mandenas meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk memberikan perhatian kepada kondisi minimnya tenaga medis di luar Jawa. Dia mengharapkan TNI bisa membantu ketersediaan tenaga medis di daerah-daerah tersebut.
"Kami berharap Panglima di beberapa rumah sakit di wilayah di luar pulau Jawa ini karena keterbatasan dokter dan lain-lain. Sehingga mohon TNI juga bisa mem-backup dari segi ketersediaan tenaga medis dan dokter. Contohnya di Papua ada beberapa dokter yang diperbantukan di RS Tentara di Papua itu terpaksa harus ditarik masuk ke RSPAD," katanya dalam rapat bersama Panglima TNI, Rabu (15/4).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara Hadi Tjahjanto menyapa prajurit TNI? "Ketika berjumpa dengan Prajurit, maupun keluarga besarnya saya selalu berusaha menyapa terlebih dahulu seperti apa yang dipesankan oleh kedua orang tua saya dahulu," tulisnya dalam caption.
Dia pun mendorong TNI ini untuk memprioritaskan rekrutmen anggota TNI yang bakal menjadi tenaga medis. Ini belajar dari fakta masih kurangnya tenaga medis ketika Covid-19 merebak.
"Memang dengan keterbatasan dokter hari ini, harapan kami, ke depannya Panglima bisa memberikan prioritas bagi proses rekrutmen bagi tenaga dokter maupun tenaga medis," ujarnya.
"Ini kita (TNI) tidak saja peran pertempuran fisik, tapi peran biologis pun sedang kita hadapi sehingga ke depan mungkin rekrutmen tenaga dokter dan perawat menjadi prioritas di internal TNI sehingga membantu memperkuat tugas-tugas pemerintah," imbuh Parmenas.
Menanggapi hal tersebut, Hadi menyampaikan, sejauh ini pihaknya telah berupaya mendukung ketersediaan tenaga medis. Dokter-dokter baik spesialis maupun dokter umum sudah dikerahkan untuk mendukung penanganan Covid-19.
"TNI memiliki tenaga medis dari 3 angkatan itu, dokter spesialis sebanyak 988 orang memang tersebar di 109 RS, dan sebagian ditugaskan di wisma atlet, kemudian RS Pulau Galang, dan ada dokter yang kami tugaskan di wilayah perbatasan, termasuk wilayah pintu masuk TNI dari malaysia," jelasnya.
Sebagai contoh, dia menyebut wilayah perbatasan Tanjung Balai Karimun. Di situ tenaga medis terpantau amat kurang. Karena itulah, TNI menempatkan dokternya untuk mendukung kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Contohnya di Batam, Tanjung Balai Karimun, karena tenaga KKP, kantor kesehatan pelabuhan yang ada di wilayah-wilayah perbatasan sangat kekurangan, sehingga sebagian kita tugaskan di sana. Tapi yang ditugaskan bukan dokter spesialis, jadi masih dokter umum yang disebar ke tempat tersebut," terangnya.
Selain mengerahkan tenaga medis, TNI juga mengerahkan pasukan untuk melakukan kerja-kerja non-medis. Misalnya pelayanan di dapur umum di sejumlah titik yang menjadi pusat pelayanan Covid-19.
"Kemudian kita juga menggerakkan dalam kegiatan ini, tenaga non medis, yang hampir setiap malam mereka juga tidak tidur. Sama seperti tenaga medis. Contohnya, para prajurit yang memberikan pelayanan di dapur umum, baik di RS Atlet, RS pulau Galang dan termasuk tempat lain yang memang terkonsentrasi pasukan TNI dalam rangka pengamanan Covid-19," tutup Hadi.
(mdk/fik)