Komisi III DPR sebut Densus 88 belum canggih tangkap teroris
Saat penggerebekan, Densus 88 masih sering tembak mati teroris.
Tindakan Densus 88 menggerebek, mengejar dan menembak mati para terduga teroris mendapat kecaman DPR. Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy mengatakan Densus 88 kurang canggih dalam memberantas teroris. Seharusnya Densus 88 tidak asal tembak, dan teroris tidak harus dibunuh, cukup dilumpuhkan.
"Soal teroris, ini bukti Densus belum canggih. Kalau bisa lebih canggih, lumpuhkan saja," kata Tjatur saat dihubungi, Jumat (10/5).
Dengan tidak membunuh teroris, lanjut dia, Densus 88 dapat menggali informasi lebih dalam dari para terduga pelaku teror tersebut. "Bisa dapat informasi lebih dalam. Bisa dikorek lebih dalam," imbuhnya.
Politikus asal PAN ini menjelaskan, teroris layak dilumpuhkan apabila mereka benar-benar mengancam. Misalnya dari seluruh teroris yang ditangkap, yang ditembak mati seharusnya tak lebih dari dua per tiganya.
"Misalnya teroris 30, yang dibunuh dua per tiga itu baru canggih. Kecuali kalau memang benar-benar mengancam," tandasnya.