Komite Sekolah di Kapuas Hulu Sepakat & Siap Tanggung Jawab Gelar Sekolah Tatap Muka
Kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa pandemi Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Komite sekolah di Kapuas Hulu sepakat menyetujui pelaksanaan sekolah tatap muka di tengah pandemi. Bahkan, mereka bersedia bertanggung jawab dengan risiko yang ada.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu Petrus Kusnadi.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kekerasan anak di satuan pendidikan meningkat? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Komite sekolah sepakat dan setuju, bahkan mereka bersedia bertanggung jawab untuk pembelajaran tatap muka," kata Petrus di Putussibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu di Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (4/2) seperti diberitakan Antara.
Ia mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sedang mempersiapkan pelaksanaan kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa pandemi Covid-19 harus dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Oleh karena itu, Petrus meminta pengelola sekolah mempersiapkan fasilitas pendukung penerapan protokol kesehatan seperti tempat mencuci tangan dan alat ukur suhu tubuh.
"Kita harus memahami kondisi pandemi Covid-19, tetapi di sisi lain juga kita harus tetap memperhatikan dunia pendidikan anak-anak kita," katanya.
"Setelah semua sudah siap, tentunya sekolah tatap muka akan kita laksanakan dengan catatan protokol kesehatan harus dijalankan," ia menambahkan.
Ia juga mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengevaluasi pembelajaran dari jarak jauh via daring yang dilaksanakan untuk meminimalkan risiko penularan virus corona pada masa pandemi Covid-19.
"Selama ini memang kita dihadapkan dengan kondisi yang serba salah pada masa pandemi Covid-19, tetapi kami juga banyak mendapat keluhan terkait pembelajaran daring," katanya, menambahkan, pelaksanaan pembelajaran via daring selama ini sering terkendala ketersediaan akses internet.
Baca juga:
Gubernur Bakal Buka Sekolah Jika 1 Juta Orang di Sumsel Vaksinasi Covid-19
PPKM Diberlakukan, Jumlah Sekolah Siap Belajar Tatap Muka Tinggal 14 Persen
Mendikbud Sebut Baru 15 Persen Sekolah Menerapkan Pembelajaran Tatap Muka
Bagikan HP untuk Siswa, Wali Kota Solo Minta Tak Dipinjamkan ke Orang Tua
13 Guru Positif Covid-19, Lima Sekolah di Solok Selatan Diliburkan
3 Sekolah di Aceh yang Ditutup karena Abaikan Prokes Sudah Dibuka Kembali