Komnas HAM Tak Setuju Pasukan TNI dan Polri Ditarik dari Papua
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik tidak setuju jika ada pihak-pihak yang mendorong penarikan personel TNI dan Polri di Papua. Menurutnya, ini sama saja melemahkan kekuatan dalam menjaga kedaulatan bangsa.
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik tidak setuju jika ada pihak-pihak yang mendorong penarikan personel TNI dan Polri di Papua. Menurutnya, ini sama saja melemahkan kekuatan dalam menjaga kedaulatan bangsa.
"Bahaya makanya kalau ada orang yang meminta supaya dilemahkan, Komnas HAM tidak pernah setuju. Termasuk soal pemulangan pasukan dari Papua, bagaimana mungkin dipulangkan orang ada masalah di sana," ujar Ahmad saat pidato dalam agenda Rapim TNI-Polri 2021, yang ditayangkan melalui chanel Youtube Tribrata Humas Polri, Senin (15/2).
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Papua Nugini? Hasil penelitian menunjukkan, tengkorak manusia yang ditemukan di pantai utara Papua Nugini pada 1929 diperkirakan merupakan korban tsunami tertua di dunia.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
Dalam pandangannya, kehadiran personel TNI dan Polri di Papua dalam upaya pendisiplinan. Sekaligus operasi menjaga kedaulatan.
"Jadi pengurangan dan lain-lain menurut saya suatu yang tidak masuk akal," tambahnya.
Dia mengingatkan, Indonesia merupakan negara yang berdaulat. Sehingga terdapat kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu kedaulatan negara. Tugas TNI dan Polri menyelesaikan gangguan tersebut sesuai hak asasi manusia.
"Karena kita negara yang berdaulat tentu kalau ada kelompok tertentu bersenjata apalagi, melakukan tindakan-tindakan melawan hukum mengganggu masyarakat, stabilitas politik, tentu itu kewajiban TNI- Polri untuk melakukan langkah efektif dan terukur. Tentu sesuai dengan standar dengan hak asasi manusia. Karena kami dari Komnas HAM akan menekankan hal itu," tegasnya.
Sebagai salah satu institusi yang melindungi hak asasi, Komnas HAM mendukung TNI-Polri diperkuat. Karena banyak masyarakat yang mendapatkan serangan, seperti halnya aksi penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
"Jadi salah satu pelindung HAM itu TNI Polri, kalau TNI-Polri tidak mengambil peran. Tentu masyarakat kita akan mengalami berbagai tindakan persekusi kekerasan dan lain-lain," imbuhnya.
Baca juga:
Baku Tembak dengan KKB, Satu Prajurit TNI Tewas
KKB Kembali Serang TNI-Polri saat Cek Lokasi Penganiayaan di Puncak Papua
Prajurit TNI Ditembak KKB saat ke Warung Dievakuasi ke Timika
Kronologi Prajurit TNI Ditembak 2 Anggota KKB di Intan Jaya Papua
Prajurit TNI Korban Penembakan KKB sedang Belanja di Warung
Ditembak KKB di Kampung Mamba Intan Jaya, Prajurit TNI Dirawat di Puskesmas Bilogai