Komnas Perempuan napak tilas lokasi kerusuhan Mei 1998
Menurut Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah, peringatan ini bentuk kampanye penguatan hak kebenaran korban.
Komisi Nasional Perempuan dan Anak melakukan napak tilas bersama keluarga korban perkosaan tragedi Mei 1998. Rombongan Kementerian Pariwisata, Kementerian Sosial, dan Pemprov DKI, Komnas Perempuan melakukan sejumlah kunjungan ke tempat terjadinya tragedi Mei itu.
Menurut Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah, peringatan ini sebagai bentuk kampanye penguatan hak kebenaran korban. Diharapkan juga dapat merawat ingatan publik dan harapan keluarga korban agar mendapatkan hak atas kebenaran, keadilan dan pemulihan yang hingga saat ini kasusnya belum terungkap.
"Korban ingin peristiwanya diingat. Maka kemudian kita mendukung memorialisasi, dan tujuan memorialisasi adalah agar sebagai sebuah penghormatan kepada korban agar mereka tidak merasa ditinggal sendiri," ujar Yuniyanti di Jakarta, Minggu (19/5).
Yuniyanti mengatakan dengan adanya peringatan ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah yang selama ini terkesan angkat tangan. Hingga saat ini, temuan Tim TGFP belum ada hasil. Padahal banyak orang yang tidak bersalah ikut menjadi korban, khususnya bagi korban pemerkosaan.
"Penghapusan kekerasan kepada perempuan, merawat dan mendukung memorialisasi bagi keluarga korban. Berharap publik masyarakat memahami dengan utuh peristiwa ini," ujarnya.
Napak tilas pertama, Komnas Perempuan berkunjung ke RW 08 Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur. Warga setempat banyak yang menjadi korban dalam kasus kerusuhan Mei. Untuk itu, dibangunlah sebuah prasasti Jarum Mei untuk memperingati para korban.
Komnas Perempuan juga mengunjungi makam saow bakong di Jayakarta, Senen, Jakarta Pusat. Yang terakhir, Komnas perempuan akan dijamu oleh Wagub DKI Jakarta Ahok di balai kota. Hingga kini acara masih berlangsung.