Kompolnas Sebut Eks Kapolres Malang Sedang Amankan Pemain Saat Tembakan Gas Air Mata
Informasi yang dia terima kericuhan terjadi saat posisi Kapolres Malang (nonaktif) AKBP Ferli Hidayat berada di luar, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan. Beberapa saat kemudian petugas menggunakan gas air mata untuk mengurai massa. Buntut insiden itu, AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya.
Tim investigasi tragedi Stadion Kanjuruhan masih menyelidiki peristiwa yang menewaskan 125 orang usai kekalahan Arema Malang vs Persebaya. Termasuk mendalami pemberi perintah pada personel kepolisian untuk menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
"Ini kami teliti. Karena saat itu Kapolres Malang sedang di luar akan mengamankan pemain (Persebaya) yang akan keluar," kata Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto, di Kabupaten Malang, Selasa (4/10).
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Apa yang terjadi pada saat kerusuhan di Ambon? Penulis: Arsya Muhammad Tahun 2001, konflik bernuansa SARA membakar Ambon. Kota yang ratusan tahun dikenal karena kerukunan beragama, tiba-tiba berlumuran darah akibat ulah para provokator. Teror dan pembunuhan terjadi di mana-mana. Suasana Ambon seperti Sarajevo di Bosnia.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Mengapa pemain futsal Kota Malang menendang Hanafi? Tidak disangka saat Hanafi, pemain futsal Kabupaten Blitar melakukan sujud syukur tiba-tiba ada seorang pemain lawan yang menendangnya dengan keras.
-
Kenapa arak-arakan Timnas Indonesia U22 sangat meriah? Perjuangan gigih Marselino dkk berhasil menghancurkan Thailand di final dengan skor 5-2 Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia.
Wahyu menjelaskan, informasi yang dia terima kericuhan terjadi saat posisi Kapolres Malang (nonaktif) AKBP Ferli Hidayat berada di luar, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan. Beberapa saat kemudian petugas menggunakan gas air mata untuk mengurai massa. Buntut insiden itu, AKBP Ferli Hidayat dicopot dari jabatannya.
Jika merunut cerita tersebut, dia menduga ada pejabat di dalam lapangan yang memerintahkan anggota untuk menggunakan gas air mata tersebut. Penggunaan gas air mata itu, menyebabkan kepanikan para suporter yang ada di dalam stadion.
"Kejadian itu di dalam, berarti ada pejabat di dalam yang memerintahkan. Siapa orangnya, sedang disidik. Tapi sembilan orang sudah dicopot. Tim sedang bekerja," sambung dia.
Dia juga mendapatkan kabar AKBP Ferli Hidayat saat itu tidak memerintahkan anggotanya menembakkan gas air mata guna mengurai massa. Saat itu, Ferli telah mengambil langkah antisipasi dengan memberikan arahan langsung kepada personel.
"Dalam apel yang dilakukan, sudah ada instruksi tidak boleh ada kekerasan dalam kondisi apa pun. Instruksi diulang berkali-kali oleh Kapolres saat apel persiapan," jelas Albertus.
Untuk diketahui, pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.
Kerusuhan tersebut semakin membesar dengan sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
(mdk/lia)