Kondisi balita korban penyanderaan sudah stabil, besok boleh pulang

Kondisi balita korban penyanderaan sudah stabil, besok boleh pulang. Risma Oktaviani, ibunda Dafa, mengatakan saat itu ia dan anaknya hendak pulang usai mengunjungi rumah mertuanya. Angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi sudah biasa menjadi tumpangannya.

Dafa Ibnu Hafidz, balita ini mengalami peristiwa menegangkan di usia yang masih sangat kecil. Ia menjadi salah satu korban penyanderaan di dalam angkot yang dilakukan Hernawan.

Risma Oktaviani, ibunda Dafa, mengatakan saat itu ia dan anaknya hendak pulang usai mengunjungi rumah mertuanya. Angkot T25 jurusan Rawamangun-Pondok Kopi sudah biasa menjadi tumpangannya.

"Saya sering naik angkot itu kalau pulang ke rumah di Jalan Layur Rawamangun, pas itu saya habis dari rumah mertua," ujar Risma saat ditemui merdeka.com di RS Persahabatan, Jakarta Timur, Senin (10/4).

Perempuan berusia 25 tahun itu pun tak menyangka ihwal peristiwa yang menimpanya.

Sementara itu, dr Susan Hendriarini yang menangani Dafa mengungkapkan jika luka yang diderita tidak sampai menembus rongga punggung.

"Kondisi Dafa saat ini stabil, karena sejak awal masuk memang kondisi anak tidak terlalu drop jadi kita lakukan rawat jalan," jelas Susan.

Kini, Dafa sudah diberi obat penghilang rasa nyeri dan besok sudah diperbolehkan pulang. "Jadi Dafa kita tindak dengan rawat jalan dan diberi obat penghilang rasa nyeri, besok pun Dafa sudah bisa pulang," pungkasnya.

Baca juga:
Soal penyanderaan penumpang angkot di Buaran, ini kata Ahok-Djarot
Ibu dan anak disandera dalam angkot, ini solusi Sandiaga Uno
Korban penyanderaan di angkot: Saya mimpi dikerubungi orang banyak
Punggung balita korban penyanderaan di angkot berdarah tergores besi
Begini suasana mencekam penyanderaan ibu dan anak dalam angkot
Polisi yang hadapi penyandera ibu dan anak akan dapat penghargaan