Konten GIF berunsur pornografi dan ancaman serius pemerintah untuk WhatsApp
Tak cuma pihak WhatsApp yang dihubungi Kemkominfo, pihak ketiga yang membuat konten GIF seperti giphy.com dan Tenor.com, juga disurati Kemkominfo.
Bijaklah menggunakan telepon pintar Anda. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin tak terbendung, banyak cara dilakukan pihak tak bertanggung jawab untuk merusak seseorang.
Sepekan ini, jagat media sosial ramai memperbincangkan konten Graphics Interchange Format (GIF) di aplikasi perpesanan WhatsApp. Sebabnya, konten GIF telah memuat gambar-gambar berbau pornografi. Jelas membahayakan apalagi pengguna aplikasi WhatsApp tak hanya orang dewasa.
Penelusuran yang dilakukan merdeka.com, mendapatkan gambar pada konten GIF sangatlah mudah. Konten GIF bisa ditemukan di ponsel berangkat sistem Android maupun iOS. Konten pada WhatsApp mengingatkan pada kasus Telegram. Jika WhatsApp menggunakan format GIF, Telegram menggunakan stiker.
Sikap tegas langsung ditunjukkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dengan mengirimkan surat pemberitahuan kepada tim WhatsApp agar segera dihapus. Jika tidak memedulikan imbauan tersebut sampai batas waktu ditentukan Rabu mendatang, Kemkominfo mengancam melakukan pemblokiran.
"Kalau tidak dilakukan, kami akan 'telegramkan' WhatsApp," ujar Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA), Kemkominfo, Semuel A. Pangerapan saat konferensi pers di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Senin (6/11).
Ditambahkan Samuel, lebih kurang tiga surat sudah dilayangkan pada pihak WhatsApp sejak konten tersebut ramai diperbincangkan. Mulai dari Minggu malam, Senin dini hari, dan Senin pagi tadi.
"Karena perbedaan waktu, jadi agak lama. Tapi mereka bilang tidak bisa melakukan penanganan langsung, karena harus menunggu. Bagi kami, kalau dikasih notice harusnya segera di-take down. Makanya, kami beri waktu selama 2x24 jam harus direspon. Kalau tidak kami blokir web dan aplikasinya," terang dia.
Tak cuma pihak WhatsApp yang dihubungi Kemkominfo, pihak ketiga yang membuat konten GIF seperti giphy.com dan Tenor.com, juga disurati Kemkominfo. Namun hanya giphy.com yang merespons surat dari pemerintah untuk membersihkan konten-konten berbau pornografi. Sedangkan tenor.com tidak memberikan tanggapan. Alhasil, pemerintah memutuskan untuk memblokir Domain Name System (DNS) Tenor.com.
Selain Kemkominfo, Polisi juga bergerak cepat menelusuri penyebar GIF berbau pornografi. Penyebar diancam dengan undang-undang ITE Pornografi.
"Kalau dari WA, ada akun-akun lain akan kami selidiki. Apakah itu muaranya, atau apa, tetap kami komunikasikan dengan Kemenkominfo," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya.
Menurut Argo, konten tersebut sangat tak pantas disebar di media sosial karena berdampak negatif bagi masyarakat, terutama pada anak-anak. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar Kemenkominfo untuk segera menghapus konten tersebut.
"Makanya kami menyurati konten-konten porno itu untuk di-delete. Dari penyidik masih bekerja, siapa sih yang mengunggah, meng-upload semua orang bisa mengakses itu," katanya.
Tak cuma pemerintah dan kepolisian, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, khusus membicarakan konten tersebut.
"Itu menghebohkan terkait dengan pornografi yang diduga ada di WhatsApp," kata Susanto di Kantor Wakil Presiden.
KPAI meminta pemerintah tegas dalam hal membangun sistem proteksi yang maksimal agar anak Indonesia tidak terpapar konten-konten negatif terutama pornografi dan juga bermuatan kekerasan.
"Karena bagaimana pun, anak kita tidak bisa menghindari kemajuan teknologi dan informasi. Dengan kondisi seperti ini tentu negara kita harus diminta perannya secara maksimal agar anak-anak kita benar-benar steril dari konten-konten itu,” ujarnya.
Menanggapi laporan tersebut, JK mendukung sikap KPAI dalam menyikapi kasus-kasus pornografi yang mendera anak-anak Indonesia.
Baca juga:
Ada konten pornografi di WhatsApp, KPAI lapor Wapres Jusuf Kalla
Polisi buru penyebar GIF berbau pornografi di aplikasi chat WhatsApp
Pemerintah ancam 'telegramkan' Whatsapp jika bandel tak hapus GIF porno
Cegah konten porno di WA, DPR usul Menkominfo kumpulkan provider
MPR: Konten pornografi di WhatsApp bahayakan mental anak muda Indonesia
Kemenkominfo didesak blokir muatan pornografi di fitur whatsapp
Ada konten pornografi di WhatsApp!
-
Apa saja jenis-jenis penipuan yang sering terjadi di WhatsApp? Menurut Pratama, penipuan melalui WA memang sudah sangat banyak jenisnya, mulai dari pengiriman malware dengan file apk disamarkan sebagai laporan kurir atau undangan pernikahan hingga phising.
-
Apa jenis penipuan yang banyak terjadi di WhatsApp dan Telegram? Penipuan yang memanfaatkan pencari kerja ternyata begitu massif. Mereka menghalalkan beragam cara untuk menipu korbannya. Seringnya untuk menjangkau korbannya, mereka menggunakan WhatsApp dan Telegram. Penipuan yang dijuluki ‘Webwyrm’ ini disebut telah berdampak pada lebih dari 100 ribu korban dan 1000 perusahaan di dunia.
-
Modus penipuan apa yang sering dilakukan di WhatsApp? Modus penipuan seperti ini sudah cukup banyak memakan korban. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada akan modus-modus di dunia maya.
-
Mengapa penipuan WhatsApp semakin meresahkan? Saat ini makin banyak jenis-jenis penipuan yang kerap diterima melalui pesan WhatsApp atau WA. Korbannya pun sudah ada. Masalahnya adalah masih sedikit orang yang benar-benar memahami jenis-jenis penipuan melalui pesan WA.
-
Apa yang dimaksud dengan "grup kocak WhatsApp"? Nama grup kocak untuk WA ini juga bisa menjadi hiburan ketika notifikasi dari grup tersebut muncul.
-
Apa itu WhatsApp Channel? WA Channel ini merupakan fitur yang memberikan pengguna cara lebih privat untuk menerima informasi penting untuk mereka.