Kontraktor Dapat Arahan Ajudan Nurdin Abdullah Setor Uang Rp2,2 Miliar
Saat kembali ke Makassar, Ferry kembali menghubungi Gatot untuk menanyakan keberadaan Nurdin Abdullah. Hanya saja, Ferry diarahkan Gatot untuk menghubungi langsung ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri.
Sidang kasus dugaan suap dan gratifikasi menyeret Gubernur nonaktif Sulsel, Nurdin Abdullah dan eks Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Edy Rahmat kembali digelar di Pengadilan Negeri Tipikor Makassar. Dalam sidang, terungkap kontraktor bernama Ferry Tanriadi pernah menyerahkan uang sebesar Rp2,2 miliar melalui ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri.
Ferry Tanriadi mengatakan dirinya pertama kali mengenal Nurdin Abdullah melalui seorang patwal bernama Gatot pada awal tahun ini. Melalui Gatot, Ferry diaturkan waktu untuk bertemu dengan Nurdin Abdullah di kediaman pribadinya Perumdos Unhas Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Bagaimana Nurul Ghufron merasa dirugikan oleh Dewan Pengawas KPK? "Sebelum diperiksa sudah diberitakan, dan itu bukan hanya menyakiti dan menyerang nama baik saya. Nama baik keluarga saya dan orang-orang yang terikat memiliki hubungan dengan saya itu juga sakit," Ghufron menandaskan.
-
Siapa yang diperiksa KPK terkait kasus korupsi SYL? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin. Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
"Ada patwalnya Pak Nurdin namanya Gatot yang memberikan informasi posisi pak Nurdin. Dia mengarahkan saya bisa bertemu dengan Pak Nurdin di rumah pribadinya," katanya dalam sidang virtual.
Ferry yang tak lain Bendahara DPW NasDem Sulsel itu menjelaskan pertemuan pertama tersebut hanya sebatas silaturahmi. Tidak ada pembahasan terkait proyek yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
"Hanya silaturahmi pak. Bincang-bincang soal kesehatan," bebernya.
Setelah pertemuan tersebut, Ferry mengaku tidak pernah lagi berkomunikasi dan bertemu dengan Nurdin Abdullah. Ia beralasan, saat itu dirinya sedang berada di Jakarta.
"Sampai ada teman sesama pengusaha memberitahukan kalau Pak Nurdin mencari saya," ungkapnya.
Saat kembali ke Makassar, Ferry kembali menghubungi Gatot untuk menanyakan keberadaan Nurdin Abdullah. Hanya saja, Ferry diarahkan Gatot untuk menghubungi langsung ajudan Nurdin Abdullah, Syamsul Bahri.
"Pak Gatot bilang dia lagi tidak bertugas dan mengarahkan saya ke Pak Syamsul Bahri," terangnya.
Meski sudah berkomunikasi dengan Syamsul Bahri, Ferry baru bisa menemui Nurdin Abdullah tiga hari setelahnya. Dia mengungkapkan dirinya bertemu dengan Nurdin Abdullah di rumah jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman Makassar.
"Waktu itu saya datang malam hari. Di situ saya diminta untuk membantu operasional," ucapnya.
Usai pertemuan tersebut, pada Februari dirinya dihubungi oleh Syamsul Bahri untuk menanyakan soal dana operasional. Ia pun langsung menyanggupi dengan mengambil uangnya yang disimpan di brangkas.
"Ada uang di brangkas kalau tidak salah ingat Rp 2,5 miliar pak. Tapi saya kasihkan Rp2,2 miliar yang disimpan dalam kantong kresek warna hitam," ungkapnya.
Ferry mengatakan dirinya menugaskan anak buahnya bernama Yusman untuk menyerahkan uang itu kepada Syamsul Bahri. Setelah itu, dirinya tidak mengetahui hingga akhirnya ada berita Nurdin Abdullah terjaring OTT KPK.
Baca juga:
Pejabat Pemprov Sulsel Akui Didatangi Timses Nurdin Abdullah untuk Minta Proyek
JPU KPK Persoalkan Dana Rp4,6 Miliar ke Nurdin Abdullah, Saksi Tegaskan Pinjaman
Sidang Nurdin Abdullah, Jaksa Cecar 2 Pejabat Pemprov Sulsel Soal Timses Minta Proyek
Sidang Suap Gubernur Sulsel, Kontraktor Akui Setor Uang ke Ajudan Nurdin Abdullah
Sidang Kasus Nurdin Abdullah, Anak Buah Agung Ditanya Soal Daftar Penerima Uang
Mantan Cawabup Bulukumba Bantah Terima Uang dari Nurdin Abdullah