Korban miras oplosan Cicalengka bertambah, 18 orang tewas
Sampai saat ini ada 17 orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Cicalengka. Sembilan orang berada di IGD, delapan orang dirawat inap. Satu orang dirujuk ke RS Hasan Sadikin, Kota Bandung.
Korban miras oplosan di Cicalengka, Bandung, bertambah. Dirut RSUD Cicalengka, Yani Sumpena menyebutkan data terkini korban yang diduga akibat minuman keras (miras) oplosan total 41 orang. Dari jumlah itu, 18 orang meninggal dunia.
Sampai saat ini ada 17 orang yang masih menjalani perawatan di RSUD Cicalengka. Sembilan orang berada di IGD, delapan orang dirawat inap. Satu orang dirujuk ke RS Hasan Sadikin, Kota Bandung.
-
Kenapa cukai minuman berpemanis penting? "Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM di masa depan," tambah Indah.
-
Kenapa Herjunot Ali menolak minuman keras? Junot mengungkapkan alasannya bukan karena merasa lebih baik dibanding orang lain, melainkan karena faktor usia dan kesehatan.Semakin tua, tubuhnya semakin sulit pulih setelah mengonsumsi alkohol.
-
Bagaimana Herjunot Ali menolak minuman keras? Alih-alih menerima, Junot dengan sopan menolaknya, menunjukkan ketegasan dan prinsipnya. Herjunot tersenyum sambil mengatupkan tangan berterima kasih atas tawaran yang diberikan.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa yang berjualan di warung kerek Mantarena? Seluruh warung yang ada di sana, kebanyakan merupakan kedai rumahan dengan menu jualan utamanya adalah kuliner. Bagi yang ingin memesan, seseorang tinggal memanggil pemilik warung dan menarik-menarik tali tambang yang terpasang membentang di atas sungai.
-
Apa keunikan dari warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai. Para pemilik usaha kemudian menyediakan ember yang ditarik (kerek) dengan tali untuk kegiatan jual belinya. Aktivitas unik ini selanjutnya mulai dikenal luas masyarakat dengan sebutan warung kerek Mantarena.
"Total yang datang ke RSUD itu ada 41 orang, 17 meninggal ditambah satu orang datang dalam keadaan meninggal. Jadi, total yang meninggal ada 18 orang," katanya saat ditemui di RSUD Cicalengka, Senin (9/4).
Yani mengatakan, dari 17 orang yang saat ini dirawat, ada satu orang yang masih dalam kondisi kritis. "Satu orang mengalami perburukan (kritis)," ucapnya.
Dia melanjutkan, semua pasien yang datang mempunyai masalah yang sama. Yakni gejala keracunan akibat meminum sesuatu. Diawali dengan keluahan pusing, mual, kehilangan kesadaran dan muntah.
"Begitu masuk, pasien ditangani dengan SOP (standar operational procedure), kita lakukan pemeriksaan, bilas lambung. Kalau muntah, muntahannya kita tampung, darahnya dibuat sampel," katanya.
Nantinya, kandungan dalam darah dan muntahannya akan dibawa ke laboratorium. Hasilnya bisa didapat sehari sampai dua hari.
"Bagian tubuh tidak terlihat rusak. Saluran perncernaan yang ada pendarahan. Tapi dari luar ga keliatan. Kalau muntahan darah, di saluran pencernaannya ada iritasi," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resor Bandung memeriksa sejumlah saksi dan menutup kios yang dijadikan tempat penjualan minuman keras di Jalan By Pass Bandung-Garut.
Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan menuturkan korban minuman keras oplosan itu sudah berdatangan ke rumah sakit sejak Kamis (5/4). Para korban mengeluhkan sakit yang sama seperti muntah-muntah dan pandangan tidak jelas untuk selanjutnya mendapatkan penanganan medis.
Dia menyampaikan, kepolisian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dalam mencari tahu penyebab kematian korban tersebut. Termasuk dugaan akibat minuman keras oplosan, kata dia, masih terus didalami dengan memeriksa penjual berikut komposisi dalam minuman keras oplosan tersebut.
"Dari sisi medis kami masih menunggu untuk mengetahui penyebab kematian korban," katanya.
Baca juga:
Korban miras oplosan di Bandung bertambah, total 15 orang tewas
11 Tewas tenggak miras oplosan, polisi periksa 4 saksi dan menutup toko
Sepasang kekasih jadi salah satu korban miras oplosan di Bekasi
Polisi buru Brewok, bos pabrik miras oplosan Bekasi tewaskan 8 orang
Pabrik miras oplosan di Bekasi produksi 240 kantong sehari