Korban miras oplosan di Bantul bertambah jadi empat orang
Korban miras oplosan di Bantul bertambah jadi empat orang. Para korban menenggak miras oplosan warna kuning seperti minyak goreng.
Korban minuman keras (miras) oplosan di Bantul, DIY bertambah. Sebelumnya tiga orang tewas adalah Wahyu Defri Cahyo (21), Sudarisman (50) alias Kentut keduanya warga Kurahan, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, serta Mudiyanto (23) warga Guwosari, Kecamatan Pajangan.
Berdasarkan informasi yang didapat, seorang korban meninggal dunia yang keempat bernama Paidi (37) warga Ngrancah, Desa Sriharjo, Kecamatan Imogri Kabupaten Bantul. Sebelum meninggal, Paidi sempat dirawat di RSPAU Hardjolukito namun tak tertolong dan meninggal, Selasa (7/2) malam.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo membenarkan bertambahnya korban menjadi empat orang meninggal dunia. Sedangkan korban yang masih dirawat, lanjut Anggaito ada satu orang korban.
"Yang dirawat atas nama Kustino dan yang empat meninggal di antaranya Paidi, Mardiyanto, Wahyu dan Sudarisman," ujar Anggaito di Mapolres Bantul, Rabu (8/2).
Anggaito menambahkan bahwa keempat korban meninggal dunia usai menenggak miras oplosan yang dinamai AL. Minuman ini, sambung Anggaito berwarna kuning seperti minyak goreng.
"Miras oplosan AL merupakan racikan dari Sumantoro, warga Dusun Melikan Lor Rt 07, Desa Bantul, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Para korban membeli miras oplosan di rumah Sumantoro yang memang digunakan untuk berjualan miras oplosan," ungkap Anggaito.
Anggaito menuturkan bahwa cara membeli miras oplosan AL di rumah Sumantoro cukup unik. Pembeli harus memesan terlebih dahulu sebelum ingin membeli. Jika tak memesan lebih dulu, jarang dilayani oleh penjual.
"Kalau sudah memesan nanti tinggal mengambil di rumah Sumantoro. Nanti oleh Sumantoro, miras oplosan akan dikirim dari lantai dua rumahnya ke pembeli yang menunggu pesanan di lantai satu. Pengiriman miras oplosan dari lantai dua ini, dilakukan dengan menggunakan tali," pungkas Anggaito.