Korban pelecehan operator pamer kelamin, lapor ke Polda Metro
Erna (35), warga Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, trauma karena mendapat kekerasan dan 'disuguhi' kelakuan mesum.
Erna (35), warga Jalan Gedong Panjang, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi korban pelecehan dan tindakan kekerasan yang dilakukan operator alat berat saat pembongkaran normalisasi kali. Dia melaporkan operator yang pamer kelamin ke Polda Metro Jaya.
"Kami juga akan membuat laporan kepada Polda Metro Jaya, karena ini adalah untuk keselamatan korban, karena korban pun sampai saat ini trauma atas kejadian tersebut," kata kuasa hukum korban, Yasin kepada wartawan, Jakarta, Selasa (20/3).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Mengapa pelaku melakukan kekerasan seksual? Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
Yasin menambahkan saat ini korban masih dalam masa pemulihan dan mendapatkan perlakuan intimidasi atas kejadian tersebut.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara, Bambang Sugiyono membantah petugas yang melakukan tindakan senonoh itu adalah petugas Pengawasan dan Penertiban (P2B). Namun menurutnya pihaknya menginstruksikan korban untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.
"Soal petugas memang dibawah koordinasi P2B namun operator tersebut kita ambil dari pihak swasta. Perintah dan instruksinya berbeda di lapangan jadi secara pribadi maupun dari Pemkot sendiri memohon maaf atas kejadian tersebut," kata Bambang Sugiyono saat diskusi antara Pemkot dengan Warga di Kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
(mdk/ian)