Korban penggandaan uang di padepokan Kanjeng Dimas lapor polisi
Korban penggandaan uang di padepokan Kanjeng Dimas lapor polisi. Korbannya tidak lain pengikutnya yang sampai sekarang tinggal di dalam Padepokan Kanjeng Dimas di di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Penyidik polisi dari unit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, terus melakukan pemeriksaan terhadap seorang pemilik Padepokan Kanjeng Dimas yakni Taat Pribadi. Terutama mengenai keterlibatannya sebagai otak di balik tewasnya dua pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail.
Yang terbaru, penyidik juga akan melakukan penyelidikan mengenai penipuan dan penggelapan uang. Korbannya tidak lain pengikutnya yang sampai sekarang tinggal di dalam Padepokan Kanjeng Dimas di di Dusun Sumber Cengkelek RT 22, RW 8, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Hingga sekarang, tidak begitu banyak korban yang membuat laporan secara resmi ke kantor polisi. "Ini masih satu orang korban yang membuat laporan di kantor polisi, terkait penipuan uang (penggandaan uang)," terang Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji, Senin (25/9).
Namun jenderal bintang dua tersebut mengaku kalau saat ini anak buahnya dari unit Jatanras Ditresrimum yang menangani perkara tersebut masih mendalami kasus pembunuhan yang dilakukan Taat Pribadi bersama sepuluh orang, yang tidak lain anak buahnya sendiri sekaligus pengikutnya.
Status perkaranya sudah jelas, tersangka Taat Pribadi ikut terlibat dalam melakukan pembunuhan terhadap dua jenazah di lokasi Situbondo, Jawa Timur dan Wonogiri, Jawa Tengah. Tidak lain korbannya adalah orang yang selama ini mengikuti kegiatan di dalam Padepokan Kanjeng Dimas, korbannya adalah Abdul Gani dan Ismail.
Kedua pengikut Taat Pribadi tersebut tewas dipukul dan leher dijerat, kemudian dibuang di tanah kosong di Wonogiri dan Situbondo. "Kalau kasus pembunuhannya sudah jelas. Tersangka pemilik Padepokan Kanjeng Dimas ini otak di balik kasus pembunuhan yang terjadi Situbondo dan Wonogiri," tandas dia.
Seperti diketahui, Taat Pribadi ditangkap berdasarkan laporan dari polisi yang ada di Probolinggo, pada bulan Juli 2016. Dalam laporan itu, dikabarkan dua orang yang sebelumnya dikabarkan hilang, yakni Abdul Gani dan Ismail, ternyata menjadi korban pembunuhan.
Pelakunya adalah anak buah Taat. Polisi yang menangani, berhasil menangkap sepuluh orang, setelah itu baru berhasil menangkap Taat Pribadi.
Polisi yang sudah melayangkan tiga kali surat panggilan, ternyata tidak dihiraukan oleh tersangka dengan alasan sakit. Namun setelah dilakukan penyelidikan, ternyata tersangka tidak sakit. Polisi langsung melakukan penangkapan dan penggerebekan terhadap seorang spiritual yakni Taat Pribadi.