Korban terakhir longsor di Mahakam Ulu tertimbun sedalam 15 meter
Andri Setia Pranata (20), korban terakhir longsor di hutan Long Bagun, Jalan Poros Long Bagun-Long Pahangai kawasan Bukit Pancang, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, siang tadi ditemukan tewas. Jasadnya tertimbun longsoran sedalam kurang lebih 15 meter.
Andri Setia Pranata (20), korban terakhir longsor di hutan Long Bagun, Jalan Poros Long Bagun-Long Pahangai kawasan Bukit Pancang, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, siang tadi ditemukan tewas. Jasadnya tertimbun longsoran sedalam kurang lebih 15 meter.
Keterangan diperoleh, jasad korban ditemukan sekira pukul 13.55 Wita, setelah tim SAR gabungan berbagai unsur melakukan pencarian dan proses evakuasi di hari kedua ini. "Pencarian dan proses evakuasi dilakukan sejak pagi tadi. Korban (Andri Setia Pranata) ditemukan meninggal, tertimbun sekitar 15 meter," kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan Mujiono, disampaikan oleh Kasi Operasi Octavianto, dalam keterangan dia, Jumat (12/5).
"Tertimbun 15 meter itu, dari lokasi penemuan korban sebelumnya sedalam kurang lebih 5-8 meter. Korban terakhir ini Andri, dievakuasi ke RSUD di Ujoh Bilang (ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu)," tambahnya.
Dengan penemuan jasad Andri, tercatat 5 orang korban tewas dari peristiwa longsor itu. Sebelummya, Yunus (40) dan Abo (28), ditemukan beberapa pasca kejadian. Dua korban berikutnya, Andreansyah (15) dan Yeremias Tri Saputra (18), ditemukan Kamis (11/5) siang kemarin.
"Korban yang terakhir ini, Andri, divisum di RSUD Ujoh Bilang ya. Dengan demikian, operasi SAR korban longsor ditutup, dan semua unsur SAR kembali siaga," terangnya.
"Bupati Mahakam Ulu (Bonifasius Belawan Geh), sebelumnya juga ikut hadir di lokasi bersama tim SAR, saat penemuan korban terakhir ini," demikian Octavianto.
Diketahui, 5 warga Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dilaporkan tertimbun longsor, saat sedang berteduh di tengah guyuran hujan deras, di bawah dataran tinggi, kawasan bukit pancang, Long Bagun.
Sebelum kejadian, kelimanya pergi ke hutan yang berjarak sekira 7 kilometer dari kampung mereka dengan berjalan kaki, untuk membuka ladang. Peristiwa nahas itu terjadi Selasa (9/5) dini hari, setelah tanah di dataran tinggi yang berada di atas mereka longsor, dan menerjang pondok yang mereka pakai untuk berteduh dari hujan deras.