Koster Blak-blakan Ungkap Penyebab Tingginya Kasus Rabies di Bali
Saat ini, Pemprov Bali sedang menggencarkan vaksinasi rabies dengan harapan di 2024 tak ada lagi kasus
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bergerak cepat menyikapi peningkatan kasus rabies di wilayahnya. Salah satun yang dilakukan dengan mempercepat vaksinasi rabies untuk kelompok hewan penular rabies (HPR), juga kepada warga yang terinfeksi rabies.
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan sudah 51 persen hewan penular rabies divaksinasi.
-
Kenapa PKB mendukung Wayan Koster di Pilgub Bali? Ketua DPW PKB, Bali Bambang Sutiyono mengatakan, akan patuh terhadap pilihan DPP PKB untuk mendukung Wayan Koster."Saya patuh terhadap DPP, tetapi tanda-tandanya ke Pak Wayan Koster," kata Bambang, saat ditemui di acara Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) PKB Wilayah III di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (17/7).
-
Kapan keputusan resmi PKB untuk mendukung Wayan Koster diumumkan? Kendati demikian, keputusan secara resmi untuk mendukung Wayan Koster masih belum dilakukan dan menunggu waktu dalam dekat ini."Belum, nanti tunggu saja kalau sudah ada keputusannya. Tapi dari sisi komunikasi, DPW Bali dengan Pak Wayan Koster bagus. Kita nilai Pak Wayan Koster ini positif," katanya.
-
Bagaimana PKB memastikan kesesuaian Wayan Koster dengan visi partai? Sementara, di tempat Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhammad Hanif Dhakiri, pihaknya menyatakan untuk saat ini partainya tertarik untuk memberikan dukungan kepada Wayan Koster pada Pilgub Bali 27 November 2024 mendatang. "Kita dukung Pak Wayan Koster. Berdasarkan laporan dari DPW PKB Bali komunikasi sangat baik," ujarnya
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Apa yang terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
"Jadi, sekarang kita melakukan percepatan vaksinasi. Sekarang sudah mencapai 51 persen yang vaksinasi. Dan kita masih memiliki ketersediaan vaksin yang cukup banyak," kata Koster, di Kantor DPRD Bali, Rabu (28/6).
Dia juga menyebut Pemprov Bali mendapat bantuan vaksin untuk rabies dari Pemerintah Australia sebanyak 200 ribu dosis. Sementara dari pemerintah pusat 350 ribu dosis.
Gubernur Koster menargetkan di tahun 2024 tidak ada lagi warga yang meninggal dunia karena rabies. Bahkan dia sangat menginginkan pada 2028 nanti, Pulau Bali zero rabies
"Pemerintah Australia membantu 200 ribu dosis. Tanggal 1 (Juli 2023) akan datang 100 ribu dosis. Pemerintah pusat menyiapkan 350 ribu dosis. Targetnya 2024 tidak ada lagi manusia yang meninggal karena rabies dan 2028 zero rabies binatang dan manusia (yang terinfeksi rabies)," imbuhnya.
Penyebab Bali Banyak Anjing Rabies
Di kesempatan yang sama, Koster mengatakan tingginya kasus rabies di Pulau Bali karena banyaknya anjing dibiarkan liar atau berkeliaran oleh pemiliknya. Mengatasi hal itu, pemda akan bekerja sama dengan desa adat di Bali. Apakah Desa Adat akan memberikan sanksi atau tidak itu tergantung Desa Adat setempat.
"Makanya kita Desa Adat yang kita ajak. Supaya mengatur warganya agar tidak membiarkan lagi anjingnya liar. (Untuk sanksi) terserah Desa Adat nanti apakah dengan Pararem (aturan Desa Adat) atau apa," ujarnya.
19 Ribu Kasus Rabies Sepanjang 2023 di Bali
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, Nyoman Gede Anom menyampaikan, bahwa sepanjang tahun 2023 ada 19.035 kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) dan ada sebanyak 300 warga dinyatakan positif rabies dan empat orang meninggal dunia di Bali.
"Ada 300 kasus rabies dan empat orang di antaranya meninggal dunia. Itu, artinya hampir 296 divaksin dan empat orang ini memang belum (atau) tidak divaksin, entah alasan apapun dia, yang jelas dia tidak divaksin," kata Anom, di Denpasar, Bali, Selasa (27/6).
"Khusus tahun 2023 dari Januari-Juni ada 19.035 (kasus gigitan) dan yang positif 300 gigitan dan yang meninggal ada empat (orang) di (Kabupaten) Buleleng satu orang, Jembrana ada dua, dan Badung satu orang," imbuhnya.