KPI akan Copot Pelaku Pelecehan Seksual Sesama Pegawai Jika Terbukti Bersalah
Isu pelecehan seksual antarpegawai KPI itu diketahui dari pesan berantai di aplikasi percakapan Whatsapp.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan memanggil terduga pelaku dugaan pelecehan seksual terhadap sesama pegawai berinisial MS. Staf pimpinan di mana posisi MS bekerja juga akan dipanggil dalam kasus ini. Isu pelecehan seksual antarpegawai KPI itu diketahui dari pesan berantai di aplikasi percakapan Whatsapp.
"Langkah-langkah di internal itu berupa kami tentunya yang pertama akan memanggil seluruh pihak dalam hal ini yang diduga pelaku maupun diduga korban untuk kita mintai klarifikasi secara internal," kata Komisioner KPI Nuning Rodiyah saat dihubungi, Rabu (1/9).
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang terjadi pada aplikasi Sirekap KPU di dapil DKI Jakarta II? “Dalam hitungan tersebut terdapat penggelembungan jumlah perolehan suara yang bila dijumlahkan melebihi jumlah DPT DKI Jakarta II,” kata Kiki, Minggu (18/2).
Pihaknya akan mendalami keterangan korban yang mengaku mengalami kejadian tersebut pada 2019 silam. Nuning menegaskan pimpinan KPI akan melakukan evaluasi atasan dari MS jika kabar tersebut benar terjadi.
"Nah ini juga bagian dari proses yang kemudian langkah-langkah internal kami, kalau emang benar. Kami akan melakukan evaluasi atasan langsungnya, karena kan ini ada bagian-bagian yang kemudian bertanggungjawab atas kejadian tersebut," jelasnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan polisi, YLBHI, LBH Jakarta serta Komnas HAM. KPI berjanji bakal mendampingi MS jika akan kembali melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Terus kalau nanti saya sudah ketemu, yang bersangkutan akan melaporkan kembali ke polisi sebagaimana yang disampaikan rilis tersebut bahwa ditolak dan sebagainya, kami akan memberikan pendampingan dan mengantarkan ke kantor polisi untuk melakukan pelaporan kembali," tegasnya.
"Agar kenapa, karena ketika sudah ada kepastian hukum. Kami di KPI ketika mengambil tindakan tegas itu juga berbasis kepada putusan yang kemudian sudah bisa dipetanggungjawabkan," sambungnya.
Nuning menambahkan, pendampingan seperti pendampingan hukum, keamanan dan psikologi akan diberikan kepada MS. Dia menegaskan akan menindak tegas para pelaku jika terbukti bersalah.
"Kita tidak toleransi itu sama sekali, kalau memang itu terbukti dan terjadi. Tentu kita akan gunakan aturan-aturan kepegawaian yang ada di KPI, bisa paling tegas mereka dicopot dari pekerjaannya kan begitu," paparnya.
Aduan dari Korban
Korban berinisial MS, dalam pesan berantai yang beredar, mengaku apa yang dialaminya itu telah ia adukan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada 11 Agustus 2017 silam melalui surat elektronik (email).
Dikonfirmasi, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara membenarkan jika MS telah mengirimkan surat elektronik (email) yang berisi aduan kepada pihaknya.
"Benar yang bersangkutan mengadu ke Komnas HAM via email sekira Agustus-September 2017. Dari analisis aduan, korban disarankan untuk melapor ke polisi karena ada indikasi perbuatan pidana," kata Ulung dalam keterangannya, Rabu (1/9).
Dalam pengakuan yang ditulisnya, korban MS menuturkan mengalami pelecehan sepanjang 2012-2014. "Selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya. Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh."
MS yang bekerja di kantor KPI Pusat sejak 2011 juga mengaku dipukul, dimaki dan direndahkan terus menerus dan berulang-ulang sehingga merasa tertekan, stres dan sakit.
"Puncaknya pada tahun 2015, mereka beramai ramai memegangi kepala, tangan, kaki, menelanjangi, memiting, melecehkan saya dengan mencorat-coret buah zakar saya memakai spidol. Kejadian itu membuat saya trauma dan kehilangan kestabilan emosi. Kok bisa pelecehan jahat macam begini terjadi di KPI Pusat? Sindikat macam apa pelakunya? Bahkan mereka mendokumentasikan kelamin saya dan membuat saya tak berdaya melawan mereka setelah tragedi itu. Semoga foto telanjang saya tidak disebar dan diperjualbelikan di situs online," tuturnya.
"Pelecehan seksual dan perundungan tersebut mengubah pola mental, menjadikan saya stres dan merasa hina, saya trauma berat, tapi mau tak mau harus bertahan demi mencari nafkah. Harus begini bangetkah dunia kerja di KPI? Di Jakarta?" imbuhnya.
Baca juga:
Beredar Pengakuan Pegawai Dilecehkan Sesama Jenis, KPI Lakukan Investigasi Internal
Polisi Libatkan Ahli dalami Kasus Fetish Mukena di Malang
Diduga Lecehkan Mahasiswi, Seorang Dosen IAIN Kediri Disanksi Berat
Kasus Dugaan Fetish di Malang, 3 Korban Melapor ke Polisi
Lecehkan Perempuan Muda di Pinggir Jalan, Pria 50 Tahun Ditangkap Warga Sleman