KPK Gelar Raker di Hotel Bintang 5, Novel Baswedan Tanya 'Etis Enggak Sih?'
Rupanya kritikan Novel telah sampai ke telinga Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Menanggapi itu, ia menuturkan bahwa rencana rapat kerja ini sudah direncanakan jauh hari yang lalu.
Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rapat kerja di Yogyakarta mulai 27-29 Oktober 2021. Yang menjadi sorotan adalah lokasi raker digelar di Hotel Sheraton Mustika yang notabenenya merupakan hotel bintang 5.
Salah satu yang menyorotinya mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Novel menilai pemilihan lokasi raker tidak etis.
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Apa yang menjadi status Karna Suswandi di mata KPK? Yang jelas Kami tidak masuk di dalam Ranah politik Jadi kalau memang itu Boleh atau tidak boleh bisa atau tidak bisa. Maka itu tentunya dikembalikan oleh KPU ya sebagai lembaga yang akan menentukan statusnya yang bersangkutan
-
Bagaimana Firli Bahuri bisa menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Apa jabatan Basaria Panjaitan di KPK? Melansir dari merdeka.com, Basaria diangkat menjadi Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
-
Mengapa Novel Baswedan percaya bahwa revisi Undang-undang KPK tahun 2019 bertujuan untuk melemahkan KPK? “Sekarang kan semakin jelas kan. Apa yang banyak dikatakan orang termasuk saya, bahwa Undang-undang KPK revisi UU KPK yang no 19 itu adalah untuk melemahkan KPK. Jadi terjawab,” katanya.
"Pimp KPK + pejabat utamanya besok & lusa, laks raker di Hotel Seraton Yogya," kata Novel dalam akun twitternya seperti dikutip merdeka.com, Kamis (28/10).
Selain raker, pimpinan KPK turut menggelar acara sepeda santai. "Dilanjut dgn Jumat pagi acara sepeda santai start Mapolsek Semplak-warung Kopi Kali Urang Yogya."
"Etis enggak sih? Ditengah pandemi & kesulitan mengadakan acara begini?"
Ia sangat menyayangkan. Sebab, selama ini KPK merupakan contoh teladan bagi masyarakat.
"Walaupun penyerapan anggaran masih rendah (katanya dibawah 40%), masak kemudian mau buat acara2 begitu? Apa sengaja utk tingkatkan penyerapan anggaran? Nggak pantaslah, KPK selama ini sbg percontohan lho," katanya.
Rupanya kritikan Novel telah sampai ke telinga Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Menanggapi itu, ia menuturkan bahwa rencana rapat kerja ini sudah direncanakan jauh hari yang lalu.
Alex menjabarkan bahwa anggaran yang digunakan oleh KPK tidak akan melebihi plafon anggaran yang tersedia. Alex mengaku jika dirinya tak mengetahui berapa anggaran KPK untuk menggelar rapat kerja tersebut.
"(Rapat kerja di hotel) Bintang 5 kalau tarifnya bintang 3 kenapa tidak. Teman-teman bisa tanya ke pihak hotel berapa KPK membayar untuk kegiatan ini," kata Alex, Kamis (28/10).
"Kita transparan, terbuka dan semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Itu (biaya rapat kerja) masih dalam batas-batas plafon anggaran yang kita susun," sambung Alex.
Alex mengungkapkan tak hanya KPK saja yang menggelar rapat kerja di luar daerah. Lembaga pemerintahan lain juga disebut Alex menggelar rapat kerja di luar daerah.
Terkait kritikan penyelenggaraan rapat kerja di hotel tersebut, Alex mengaku tak ambil pusing. Semua kritikan itu dinilai Alex tergantung sudut pandangnya.
"Kritikan, masukan, apapun tergantung sudut pandang kita. Kalau ada yang mengatakan semua bisa di Jakarta, bisa. Dengan teknologi informasi sekarang bisa. Itu selama ini yang sudah kami lakukan," tutur Alex.
Baca juga:
Gelar Raker di Hotel Mewah di Yogya, Pimpinan KPK Sebut Sudah Direncanakan Jauh Hari
Guru Besar UII Yogyakarta Sebut Nurdin Abdullah Tak Penuhi Unsur OTT dan Gratifikasi
Mantan Jubir KPK Ungkap Tiga Masalah Pelik Partai Politik
KPK Panggil Bupati Lampung Utara jadi Saksi Kasus Gratifikasi
Firli Harap Generasi Muda Gelorakan Semangat Antikorupsi
Dalami Kasus Dodi Reza Alex Noerdin, KPK Periksa Tujuh Saksi
Periksa Empat Saksi, KPK Dalami Pengaturan Proyek Adik Mantan Bupati Lampung Utara