KPK pesan jangan ada korupsi berjamaah di Sumut, Gubernur Edy akan belajar dari Emil
Kang Emil pun berencana membangun aplikasi pencegahan korupsi yang sudah terlaksana di Bandung untuk diterapkan di seluruh Jawa Barat.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku mendapat pesan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga Pimpinan Agus Rahardjo itu meminta agar tak ada lagi korupsi berjamaah di Sumut.
"Ya itu dia, pesan supaya tidak terjadi lagi (korupsi berjamaah di Sumut)," ujar Edy di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (5/9/2018).
-
Kenapa KPK memeriksa Eddy Hiariej? Eddy Hiariej diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi.
-
Kapan Eddy Hiariej diperiksa oleh KPK? Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Apa yang dilakukan KPK terhadap Eddy Hiariej? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengajukan surat pencegahan ke luar negeri atas nama Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej.
-
Bagaimana KPK menetapkan Eddy Hiariej sebagai tersangka? Hasilnya, Hakim menyatakan status 'tersangka' Eddy tidak sah karena tidak memenuhi dua alat bukti yang cukup berdasarkan pasal 184 ayat 1 KUHAP.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Kapan KPK akan memeriksa kembali Eddy Hiariej? "Informasi yang kami peroleh ada konfirmasi tidak hadir karena sakit. Kami akan jadwal ulang kembali dan akan diinformasikan kembali," ujar Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).
Sebanyak 38 anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 menjadi tersangka di KPK karena menerima suap dari mantan Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nurgoho. Mantan Pangkostrad itu juga berharap agar kasus korupsi berjamaah di Sumut tidak kembali terulang di kepemimpinannya.
"Yah, mudah-mudahan tidak terjadi lagi," tegasnya.
Untuk merealisasikan hal itu, Edy berencana belajar dengan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kalim atau Kang Emil soal aplikasi pencegahan korupsi. Kang Emil pun berencana membangun aplikasi pencegahan korupsi yang sudah terlaksana di Bandung untuk diterapkan di seluruh Jawa Barat.
"Intinya yang baik di Bandung, aplikasi antikorupsi saya tarik jadi standarisasi di seluruh daerah di Jabar. Tadi Gubernur Sumut juga mau belajar. KPK minta kami jaga integritas dan siap dimintai asistensi kapan saja," jelas Kang Emil.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Edy Rahmayadi dukungan Pilpres: Siapa yang mau memakmurkan Sumut saya dukung
Edy Rahmayadi: saya dilantik, Medan punya stadion terbaik
Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah kuasai Pantai Timur Sumut dan Tabagsel
KPU Sumut resmi tetapkan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah pemenang pilgub
Ratu Tisha: Edy Rahmayadi tetap ketua umum PSSI