KPK Sudah Identifikasi Penikmat Suap PLTU Riau-1
Febri pun mengimbau agar pihak yang menerima atau memberi suap segera mengembalikan uang ke KPK. Hal tersebut untuk lebih mempermudah proses hukum.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang turut menikmati aliran suap PLTU Riau-1. Namun sayang, terkait nama dan jumlah aliran suap masih disimpan lembaga antirasuah.
"Yang pasti sudah kami identifikasi, berapa nilai dari dugaan aliran dana, siapa pihak pemberi, siapa penerima, itu kan sudah diidentifikasi," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (4/10/2018).
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Mengapa kasus korupsi Bantuan Presiden diusut oleh KPK? Jadi waktu OTT Juliari itu kan banyak alat bukti yang tidak terkait dengan perkara yang sedang ditangani, diserahkanlah ke penyelidikan," ujar Tessa Mahardika Sugiarto. Dalam prosesnya, kasus itu pun bercabang hingga akhirnya terungkap ada korupsi bantuan Presiden yang kini telah proses penyidikan oleh KPK.
-
Kapan Kejagung mulai mengusut kasus korupsi impor emas? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
Febri pun mengimbau agar pihak yang menerima atau memberi suap segera mengembalikan uang ke KPK. Hal tersebut untuk lebih mempermudah proses hukum.
"Sembari proses ini berjalan, KPK tetap membuka kalau ada pihak-pihak lain yang bersikap kooperatif untuk mengembalikan dana itu untuk proses asset recovery," kata Febri.
Akan tetapi, jika pihak-pihak tersebut tak mau mengembalikan namun terbukti oleh Pengadilan Tipikor menikmati aliran suap, maka tak menutup kemungkinan akan dilakukan perampasan aset.
"Ketika ada perintah, misalnya dari hakim untuk merampas aset, itu sangat mungkin dilakukan. Tapi sebelum proses itu, akan lebih baik kalau ada pihak-pihak lain yang bersikap kooperatif, itu akan meringankan dan pasti akan diperhitungkan secara hukum," kata Febri.
Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan tiga orang tersangka, yakni Eni Maulani Saragih, Johanes Budisutrino Kotjo, dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham. Idrus diduga secara bersama-sama dengan Eni menerima hadiah atau janji dari Johanes terkait kasus ini.
Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau-1. Mantan Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juga oleh Johanes jika Johanes berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.
Proyek PLTU Riau-I sendiri masuk dalam proyek 35 ribu Megawatt yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.
Baca juga:
Eni Saragih: Uang suap proyek dipakai Munaslub, Golkar yang kembalikan
KPK siap bongkar penerima suap PLTU Riau-1 di sidang dakwaan Kotjo
Eni Saragih & Golkar kembalikan duit suap proyek PLTU ke KPK Rp 1,7 M
KPK periksa Eni Saragih, dalami peran dalam proyek PLTU Riau-1
Kasus korupsi PLTU Riau-1 disebut dijadikan 'peluru' buat bubarkan Golkar
KPK cecar Dirjen KLHK soal aliran uang suap proyek PLTU Riau-1