KPU Fasilitasi Warga Syiah di Sidoarjo Agar Bisa Mencoblos
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur tetap memfasilitasi hak pilih suara Pemilu 2019 bagi warga Syiah yang kini mengungsi di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur agar bisa mencoblos di Pemilu 17 April 2019.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur tetap memfasilitasi hak pilih suara Pemilu 2019 bagi warga Syiah yang kini mengungsi di Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur agar bisa mencoblos di Pemilu 17 April 2019.
Menurut Komisioner KPU Sampang Divisi Teknis Perencanaan dan Data Addy Imansyah, berdasarkan hasil perkembangan proses daftar pemilih tambahan (DPTb), KPU menemukan 14 orang pemilih pemula yang berdomisili di Jemundo, Sidoarjo masuk DPT Sampang.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
"Ke-14 orang itu asal warga Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, dan Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang yang terlibat dalam konflik tahun 2012 silam," kata Addy, Sabtu (13/4). Dikutip dari Antara.
Oleh karenanya, maka pada hari pemungutan suara 17 April 2019, ke-14 penganut Syiah itu tetap bisa mencoblos di Sampang.
Menurut Addy, pemilih yang tidak masuk DPT, bisa menggunakan DPK, kalau sudah masuk DPT bisa diuruskan DPTb. Ketika pemilih tidak masuk DPT, maka mencoblos menggunakan KTP elektronik.
Addy menegaskan, pihaknya sudah memproses pada pengurusan DPTb pertama yang diberikan pada Januari. Itu berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pihaknya pada priode Oktober-Desember 2018.
Sebelumnya sebanyak 224 pemilih warga Syiah Sampang yang tinggal di lokasi pengungsian di Sidoarjo, Jawa Timur, telah mengajukan pindah memilih, dari KPU Sampang ke KPU Sidoarjo.
"Yang 14 orang pemilih ini nampaknya luput dari perhatian, sehingga pada 17 April 2019 nanti, mereka tetap menggunakan hak pilihnya di Sampang, dan kami siap memfasilitasinya," kata Addy Imansyah, menjelaskan.
Warga Syiah di Sampang ini terusir dari kampung halamannya pada 20 Juni 2013, setelah terjadi peristiwa tragedi kemanusiaan yang menimpa kelompok minoritas ini pada 26 Desember 2012.
Kala itu, perkampungan Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, diserang oleh kelompok penyerang. Sebanyak 47 rumah mereka dibakar, satu orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya luka-luka.
Baca juga:
Djoko Santoso Duga Surat Suara Tercoblos Tidak Hanya di Malaysia
AHY Sebut Surat Suara Tercoblos Di Malaysia Coreng Nama Baik Indonesia
KPU & Bawaslu Bakal Gelar Pleno Soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia
KPU dan Bawaslu Gagal Lihat Bukti Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Rapat dengan Bawaslu, KPU Putuskan Pemungutan Suara di Malaysia Tetap Berjalan
DPT Pemilu 2019 di Jawa Barat Bertambah 2,5 Persen