KRI Usman Harun dan KRI Kerambit Dikerahkan Cari 14 Kapal Nelayan Tenggelam di Kalbar
TNI AL menerima kabar belasan kapal nelayan tenggelam saat dua KRI tersebut melaksanakan patroli kedaulatan.
TNI AL mengerahkan Kapal Perang KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 untuk mencari 14 kapal nelayan yang dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat pada Selasa (13/7) malam. 14 kapal nelayan itu tenggelam di lokasi yang menyebar pada wilayah perairan Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas dan lainnya.
"Tim SAR Gabungan, saat ini tengah melakukan pencarian dan pertolongan terhadap anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang pada kecelakaan 14 kapal motor nelayan yang tenggelam dampak cuaca buruk pada Selasa (13/7) malam dan Rabu (15/7) pagi," kata Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K dalam keterangannya, Jumat (16/7).
-
Kapan Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Di mana Kapal San Jose tenggelam? Kisah Tenggelamnya Kapal San Jose 8 Juni 1708 menjadi pertempuran antara armada Spanyol dan komandan Inggris, Charles Wager, di dekat Cartagena, Kolombia.
-
Mengapa Kapal San Jose tenggelam? Ada rumor bahwa terdengar ledakan dari kapal. Kejadian tragis ini menyebabkan tenggelamnya San José yang menelan sekitar 600 awak kapal.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
TNI AL menerima kabar belasan kapal nelayan tenggelam saat dua KRI tersebut melaksanakan patroli kedaulatan.
"TNI AL mengerahkan KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tengah melaksanakan Patroli Kedaulatan di Laut Natuna usai mendapat laporan telah terjadi kecelakaan yang menimpa 14 Kapal Motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan karena dampak cuaca buruk di Perairan Kalbar," ujar dia.
"Kedua KRI bergabung dengan potensi SAR lainnya dalam misi kemanusiaan pencarian korban di lokasi tenggelamnya Kapal Nelayan," kata dia.
©2021 Merdeka.com
Diketahui, cuaca buruk saat itu mengakibatkan 14 Kapal mengalami kecelakaan di Perairan Kalbar, 56 orang ABK dinyatakan hilang, empat di antaranya ditemukan meninggal dan 81 ABK selamat.
"Tentu kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan, semoga KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tergabung dalam Operasi Gabungan SAR dapat segera menemukan korban yang masih dinyatakan hilang," kata dia.
Dia menjelaskan, apa yang dilaksanakan dalam melakukan penyelamatan tersebut merupakan implementasi atas perintah dari Pimpinan TNI AL.
"Upaya penyelamatan ini merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alutsista untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Belasan kapal dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat pada Selasa (13/7) malam. Kantor Search dan Rescue (SAR) Pontianak masih terus mencari dan mendata nelayan yang hilang akibat kejadian itu.
"Data sementara atau informasi yang kami terima ada sekitar 14 kapal motor nelayan yang tenggelam akibat cuaca buruk Selasa malam dan Rabu (14/7) pagi," kata Kepala Kantor Search dan Rescue(SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak Kalbar Yopi Haryadi saat dihubungi di Sungai Raya, Kamis (15/7).
Dia menjelaskan, ke-14 kapal nelayan itu tenggelam di lokasi yang menyebar pada wilayah perairan Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, Sambas dan lainnya. Nelayan dari 5 kapal sudah ditemukan, sedangkan yang berada di 9 kapal lainnya masih dicari.
Sebelumnya, Kantor SAR Pontianak juga tengah membantu pencarian dua kapal motor (KM) nelayan beserta ABK yang tenggelam di lokasi berbeda dampak cuaca buruk sejak Selasa (13/7) malam. Dua kapal pencari ikan, yakni KM Bersama IV dan KM Haidan, tenggelam akibat cuaca buruk.
"Peristiwa ini (KM nelayan tenggelam) terjadi hampir bersamaan, yakni KM Bersama IV diperkirakan tenggelam Selasa (13/7) malam sekitar pukul 21.30 WIB di sekitar perairan Tanjung Bayung, Kabupaten Sambas, sedangkan untuk KM Haidan diperkirakan tenggelam Rabu pagi sekitar pukul 02.00 WIB di sekitar Muara Jungkat, Kabupaten Mempawah," ungkapnya.
Yopi menambahkan, pihaknya masih mencari masing-masing awak kapal motor nelayan yang tenggelam itu. "KM Bersama IV tenggelam dengan tiga awak kapal di dalamnya, sedangkan KM Haidan membawa sepuluh awak kapal. Semuanya masih dalam pencarian kami," ujarnya.
Dia menambahkan, pencarian terhadap ABK KM nelayan itu juga dibantu potensi SAR dan para nelayan setempat. "Fokus pencarian kami saat ini untuk menemukan masing-masing awak pada dua kapal tersebut, untuk pencarian KM Bersama IV, kami memberangkatkan satu Tim Rescue Pos SAR Sintete, sedangkan untuk KM Haidan dilakukan pencarian oleh Tim Tescue Kantor SAR Pontianak," jelasnya seperti dilansir Antara.
Dalam kesempatan itu, Yopi mengimbau agar nelayan atau masyarakat yang menggunakan transportasi air agar memperhatikan kondisi cuaca ketika akan turun ke laut. Pihak terkait diimbau untuk melengkapi sarana alat bantu keselamatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga:
49 Nelayan Masih Hilang, Heli Super Puma Dikerahkan ke Perairan Kalbar
4 Nelayan Meninggal dan 52 Lainnya Hilang akibat Belasan Kapal Tenggelam di Kalbar
14 Kapal Tenggelam di Kalimantan Barat, Tim SAR Cari Nelayan yang Hilang
Karam, Kapal Tongkang Bermuatan Nikel Cemari Pantai Wisata Gong
24 Tahun Tragedi KM Peldatari, Tenggelam di Danau Toba dan Tak Pernah Ditemukan
Jenazah Korban KMP Yunicee Ditemukan di Keramba Nelayan Jembrana