Kronologi Dua Anggota TNI Diserang OTK di Yahukimo, Papua
Ia menduga, pelaku penyerangan terhadap dua anggota TNI yang gugur tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Dua personel TNI yang tergabung dalam Satgas Pamrahwan Yonif PR 432/WSJ telah gugur akibat diserang oleh Orang Tak Kenal (OTK). Kedua prajurit bernama Prada A dan Praka AA diserang OTK di proyek tanggul Kali Brasa, Kabupaten Yahukimo, Papua, sekitar pukul 11.30 WIT.
Danrem 172/PWY, Brigjen Izak Pangemanan mengatakan, kejadian itu terjadi ketika dua prajurit TNI tersebut sedang melakukan pengamanan di lokasi kejadian.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
"Ya itukan mereka sedang mengamankan pembangunan pagar bandara, kemudian didatangi oleh 20 Orang Tidak Dikenal (OTK). Kemudian mereka dibacok di situ, sementara kita masih dalami untuk kronologi yang sebenarnya. Anggota hanya berdua saja itu," kata Izak saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/5).
Ia menduga, pelaku penyerangan terhadap dua anggota TNI yang gugur tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Kita masih dalami, ke arah situ sangat mungkin (KKB). Tapi kita sedang dalami, kita masih sedang memanggil beberapa saksi untuk memastikan gitu," ujarnya.
Ia memastikan, para pelaku hanya merampas senjata milik para korban saja. Senjata yang dirampas itu diketahui SS2 V1 kaliber 5,56 mm. "Enggak ada (dirampas), cuma senjata saja," ucapnya.
Ia menyebut, saat kejadian tersebut ada sejumlah orang yang menyaksikannya. Mereka yang melihat merupakan para pekerja di lokasi kejadian.
"Ya jelas di situ ada Orja (Orang Pekerja) yang melihat, tapi orang kerja juga takut, lari semua juga," sebutnya.
"Para pekerja di situ juga kan urusan dengan orang-orang begitu kan memilih untuk menghindar. (Para pekerja) Pendatang rata-rata, iya (memilih untuk kabur saat kejadian)," sambungnya.
Dua Jenazah Dikembalikan ke Keluarga
Untuk dua jenazah anggota TNI yang gugur tersebut, saat ini sudah dikembalikan ke keluarganya masing-masing yang berada di Ambon dan juga Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Mereka dikembalikan ke keluarganya, di Ambon dengan di NTT. (Pemakaman) Nah itu tergantung keluarganya, kita serahkan ke keluarganya. Nanti keluarga yang memutuskan akan dimakamkan di mana," jelasnya.
Saat ini, dua jenazah tersebut masih sedang dalam perjalanan menuju ke tempat masing-masing. Kedua jenazah itu dipastikan tiba pada Kamis (20/5) pagi.
"Sedang dalam perjalanan, malam ini transit yang ke Ambon itu transit di Jakarta. Yang NTT malam ini. Iya, besok pagi kemungkinan baru sampai ke tempat keluarga masing-masing," ucapnya.
Kondisi Masih Normal Pasca Penyerangan OTK
Izak menegaskan, untuk kondisi di sana pasca kejadian tersebut masih tetap berjalan secara normal. Bahkan, hingga kini belum adanya rencana untuk penambahan personel.
"(Kondisi) Aman, enggak ada masalah. Kondusif saja kaya biasa, tidak ada masalah. Normal, semua normal tidak ada masalah," tegasnya.
"(Penambahan personel) Tidak ada, tidak. (Masih) normal tidak ada masalah, semua roda perekonomian jalan semua," tutupnya.
Baca juga:
Menko Polhukam: Pemerintah Memburu Para Teroris, Bukan Organisasi Papua.
Menko Polhukam Mahfud Klaim Penanganan Konflik di Papua Cukup Berhasil
Pemerintah Janji Terus Kejar KKB Tapi Tetap Hati-Hati Agar Tak Ada Korban dari Sipil
Mahfud Md Sebut Pemerintah Tak Punya Target Waktu Penyelesaian Konflik di Papua
4 Prajurit TNI Terluka saat Baku Tembak dengan KKB di Pegunungan Bintang dievakuasi
2 Prajurit TNI Gugur Akibat Diserang 20 OTK Dibawa ke Kampung Halaman