Kronologi Lengkap Sekuriti Apartemen di Bekasi Copot Bendera Palestina Berujung Minta Maaf
Sang kuril sempat menanyakan alasan Bendera Palestina yang dipasang di gerobak motor miliknya dicopot.
Peristiwa cekcok mulut antara satpam dan kurir paket ini terekam kamera handphone. Peristiwa itu kemudian viral di media sosial
Kronologi Lengkap Sekuriti Apartemen di Bekasi Copot Bendera Palestina Berujung Minta Maaf
Seorang kurir pengantar paket terlibat cekcok dengan satpam Apartemen Sping Lake Summarecon Bekasi. Penyebabnya, karena Bendera Palestina yang terpasang di kendaraan milik kurir bernama Tentara Juantoro (28) itu dicopot secara paksa.
Peristiwa cekcok mulut antara satpam dan kurir paket ini terekam kamera handphone. Peristiwa itu kemudian viral di media sosial TikTok setelah diunggah oleh akun @Shafa_Marwah.
- Ribuan Warga Depok Gelar Aksi Bela Palestina di GDC, Begini Suasananya
- Gara-Gara Copot Paksa Bandera Palestina di Motor Kurir Ekspedisi, Sekuriti Apartemen di Bekasi & Pengemudi Terlibat Cekcok
- Video Sekuriti di Bekasi Copot Bendera Milik Pemotor, Alasannya Ada yang Tak Suka Berujung Adu Mulut
- Kemenhan Bakal Kirim Kapal Rumah Sakit ke Palestina
Peristiwa itu berawal ketika Tentara hendak mengantarkan paket ke Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi menggunakan gerobak motor yang terpasang Bendera Palestina, pada Rabu (8/11) siang.
Setibanya di lokasi, Tentara masuk ke dalam apartemen untuk mengantarkan paket. Namun saat kembali, dia tidak mendapati Bendera Palestina di gerobak motor miliknya. Beberapa saat kemudian dia dihampiri oleh sekuriti apartemen.
"Saya lihat bendera (Palestina) enggak ada, enggak lama sekuriti datang 'Bang ini benderanya saya copot ya, saya taruh di dalam jok'," kata Tentara, Kamis (9/11).
Tentara sempat menanyakan alasan Bendera Palestina yang dipasang di gerobak motor miliknya dicopot.
Saat itu, kata dia, sekuriti beralasan melakukan tindakan tersebut karena ada penghuni apartemen yang tidak suka dengan Bendera Palestina.
"Emang kenapa dicopot? 'Iya ada penghuni sini yang enggak suka kalau ada Bendera Palestina', loh emang kenapa? Kan ini bukan bendera partai, kenapa harus dicopot?,"
kata Tentara memeragakan dialog dirinya dengan sekuriti apartemen.
Usai kejadian itu, Tentara kembali ke gudang ekspedisi tempatnya bekerja di Kelurahan Perwira, Kecamatan Bekasi Utara. Di situ dia kembali memasang Bendera Palestina di gerobak motornya menggunakan kabel ties agar tidak mudah dicopot.
Tentara kembali masuk ke dalam apartemen untuk mengantarkan paket. Namun lagi-lagi dia dihampiri sekuriti yang sama dan diminta untuk mencopot Bendera Palestina yang terpasang di kendaraannya.
"Nah pas saya masuk lagi ke apartemen, sekuriti yang tadi datang bilang 'bang lepas benderanya', saya enggak mau, saya jalan lagi ke dalam, dia ngejar saya, berhenti saya, dia bilang 'lepas benderanya', saya enggak mau kalau dilepas benderanya, saya umpetin (lipat biar enggak berkibar) aja," katanya.
Cekcok mulut antara Tentara dengan sekuriti apartemen pun terjadi. Dia diminta keluar dari gerobak motornya, tapi milih kabur meninggalkan lokasi. Setelah dikejar akhirnya keduanya kembali terlibat cekcok mulut di jalan.
"Dia bilang 'keluar kamu', habis itu saya ambil HP, saya rekam, udah kelanjutannya begitu, saya dikejar terus sampai dalam seperti yang di video, enggak ada kontak fisik, dia cuma mau ambil HP di tangan saya, cuma gak saya kasih, emang dia katanya ngejalanin tugas karena ada penghuni yang enggak suka ada Bendera Palestina," ucap Tentara.
Tentara mengatakan, memasang Bendera Palestina pada kendaraannya hanya sebagai bentuk dukungan dan rasa kemanusiaan. Pemasangan bendera tersebut sudah dia lakukan sejak sekitar seminggu yang lalu.
"Ya saya mau nunjukin dukungan dan rasa kemanusiaan saya aja, anak kedua saya saya namain Al-Aqsa, baru satu minggu (pasang Bendera Palestina di gerobak motor), makanya saya udah sekitar tujuh hari ngirim di apartemen baru kemarin doang diprotes kayak gitu, saya juga ngirim ke mal gak ada yang protes dan ngirim ke ruko juga gak ada yang protes," ungkapnya.
Berujung Damai
Peristiwa pencopotan Bendera Palestina hingga berujung cekcok mulut ini membuat Polres Metro Bekasi Kota dan Koramil setempat turun tangan. Setelah dilakukan mediasi, akhirnya sekuriti Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Tadi dia (sekuriti Apartemen Spring Lake Summarecon Bekasi) sudah minta maaf dan divideokan, juga minta maaf secara tertulis di atas materai dan berjanji tidak akan mengulangi," kata Ketua Aliansi Patriot Peduli NKRI dan Korlap Aksi Bekasi Bersama Palestina, Ismail Ibrahim.
Ismail mengatakan, berdasarkan pengakuan sekuriti tersebut, tindakan mencopot paksa Bendera Palestina itu bukan atas permintaan penghuni apartemen.
"Menurut hasil tadi, ini adalah spontanitas pelaku, bukan ada kaitan dengan aturan Summarecon, dia mengatakan itu spontanitas mengatasnamakan penghuni, namun tidak ada menyampaikan disuruh penghuni," ungkapnya.