Kronologi lengkap Sudirman Said sebut Setnov pencatut nama Jokowi
Sebelum menyebut nama Setnov, Sudirman sejak lama tak mau bicara.
Menteri ESDM Sudirman Said akhirnya mengakui kalau pencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) adalah Ketua DPR Setya Novanto. Sudirman telah menyerahkan nama Setya Novanto ke MKD.
Sebelum menyebut nama Setnov, Sudirman sejak lama tak mau bicara. Dia akhirnya membuka mulut setelah melaporkan ke MKD.
Awalnya, Sudirman Said menghadap Mahkamah Kehormatan DPR guna membeberkan sepak terjang anggota parlemen yang mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait PT Freeport Indonesia. Anggota parlemen tersebut diduga meminta saham proyek listrik yang akan dibangun di Timika, Papua.
"Anggota DPR tersebut juga meminta saham proyek pembangkit listrik yang dibangun di Timika, Papua," ujar Sudirman dalam konferensi pers di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin (16/11).
Dia menegaskan anggota DPR tersebut juga meminta Freeport untuk menjadi investor sekaligus pembeli atau offtaker tenaga listrik yang dihasilkan proyek tersebut. Tak tanggung-tanggung, anggota DPR tersebut meminta 49 persen saham proyek tersebut.
Selain itu, Sudirman menegaskan tak ikut campur dalam percepatan perpanjangan Freeport. Menurut dia, anggota DPR tak boleh terlibat dalam proses perpanjangan kontrak Freeport.
"Ini adalah pelanggaran etika anggota dewan. Ga ada urusan dengan permainan itu," pungkas dia.
Usai melaporkan Sudirman Said pun pulang. Namun, ternyata Sudriman Said muncul di MetroTV.
Di situ, Sudirman akhirnya menyebut siapa sebenarnya politisi kuat yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla untuk mendapatkan saham PT Freeport. Hal itu setelah laporan Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) bocor.
Dalam laporan yang diserahkan ke MKD, Sudirman melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke karena melakukan perbuatan tercela. Sudirman pun mengakui bahwa nama politisi yang mencatut nama Presiden adalah Setya Novanto.
"Di situ ada kop surat kementerian, ada paraf saya. Saya kira ini laporan saya ke MKD," ujar Sudirman Said dalam wawancara dengan Najwa Sihab di MetroTV yang dikutip merdeka.com, Senin (16/11). Dalam wawancara tersebut Najwa Shihab mengklarifikasi apa betul surat yang diserahkan ke MKD tercantum nama Setya Novanto (SN).
Najwa Sihab pun mempertanyakan apa maksud perbuatan tercela. Dalam wawancara singkat itu Sudirman menyebut bahwa Setya meminta saham kepada Freeport yang saat itu sedang dalam proses perpanjangan kontrak.
"Yang membahas itu eksekutif bukan legislatif dan saya yakin Pak Presiden tidak seperti itu," imbuhnya.