Kronologi Siswa SMP di Sukabumi Tewas Tenggelam di Sungai Saat Ikut MPLS
Siswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Siswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Kronologi Siswa SMP di Sukabumi Tewas Tenggelam di Sungai Saat Ikut MPLS
Seorang siswa SMPN 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berinisial MA (13), meninggal dunia. Siswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi Jujun Junaedi menjelaskan, sebelumnya korban bersama rekan-rekannya berkegiatan lintas alam dan makan bersama di Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (22/7). "Tapi kegiatan itu bukan termasuk agenda MPLS," kata Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi Jujun Junaedi kepada wartawan di Sukabumi, dikutip Antara, Selasa (25/7).
- Kronologi Pelaku Lempar Korbannya ke Sungai Usai Adu Jotos dan Dibanding ke Aspal
- Kronologi Pelajar SMP 132 Cengkareng Tewas Jatuh dari Jendela Lantai 4 Sekolah
- Siswa SD di Jakarta Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Lalu Tewas, Begini Kronologinya
- Ragam Pantun Perkenalan MPLS, Punya Kesan dan Bikin Cepat Kenal
Jenazah Ditemukan Dua Jam Setelah Tenggelam
Menurut Jujun, setelah rombongan lintas alam dan makan bersama bubar, diduga korban bermain di Sungai Cileuluy dan berpisah dengan rekan-rekan. Sekitar pukul 16.00 WIB diduga MA tidak bisa berenang, tubuhnya terbawa hanyut dan akhirnya tenggelam. Jasad korban ditemukan sekitar dua jam kemudian jasad remaja ini akhirnya ditemukan tim SAR gabungan sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian.
Meninggal Bukan Dalam MPLS
Jujun menambahkan memang kejadian tersebut benar adanya, tetapi bukan merupakan rangkaian MPLS, karena kegiatan MPLS sudah berakhir pada Jumat, (21/7). Namun kegiatan lintas alam dan makan bersama yang dilaksanakan pada Sabtu itu memang kebiasaan di sekolah dan tidak ada kaitannya dengan MPLS.
Kronologi Kejadian
Sementara, kronologi korban bisa tenggelam karena memisahkan diri dari rombongan rekan-rekannya, ditambah MA merupakan warga sekitar.
Selain itu, informasi kecelakaan itu terungkap saat orang tua korban melapor ke pihak sekolah, di mana anaknya tak kunjung pulang usai kegiatan di sekolah.
"Pada saat kembali ke sekolah ada beberapa anak yang memisahkan diri dari rombongan besar dan tidak diketahui oleh para pembinanya, sehingga pada saat pengecekan, ada orang tua yang menginformasikan bahwa anaknya belum pulang," tambah dia.
Polisi Autopsi Jenazah
Polisi mengautopsi jenazah MAP. Autopsi dilakukan polisi merupakan rangkaian penyelidikan Polres Sukabumi untuk mengungkap penyebab kematian dari korban. "Autopsi dilaksanakan hari ini mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai," kata Kapolres Sukabumi Ajun Komisaris Besar Polisi Maruly Pardede di Sukabumi, Selasa (25/7).
Menurut Maruly, pelaksanaan autopsi ini melibatkan tim gabungan dari Satreskrim Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan dokter forensik RSUD Sekarwangi Cibadak. Pelaksanaan autopsi dilakukan di lokasi jenazah Mandala Aditya Pratama dikuburkan di Kampung Selaawihilir, RT 02/06, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar. Pelaksanaan autopsi dijaga ketat oleh personel gabungan dari Polres Sukabumi dan Polsek Nagrak. "Kami menangani kasus ini secara profesional dan serius. Hasil dari autopsi ini sangat penting untuk mengungkap penyebab tewasnya Mandala saat mengikuti kegiatan MPLS dan untuk memperkuat jalannya penyelidikan," kata dia.
Olah TKP
Sebelumnya, polisi juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tenggelamnya korban di Sungai Cileuluy, Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, serta meminta keterangan dari pihak sekolah dan rekan-rekan korban yang mengikuti kegiatan MPLS. Di sisi lain, polisi mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai isu maupun informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan serta meminta semua pihak untuk memercayakan penanganan kasus kematian pelajar di Ciambar ini kepada polisi.
Bupati Ancam Pecat Kepala Sekolah
Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengancam memecat Kepala SMP Negeri 1 Ciambar terkait kasus tewasnya seorang siswa kelas VII berinisial MA (13) akibat tenggelam di Sungai Cileuluy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Sabtu, (22/7) saat mengikuti masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). "Jika benar terjadi saat MPLS dan pihak sekolah mengabaikan prosedur keselamatan pelajar, maka kami tidak segan memecat Kepala SMPN 1 Ciambar dari jabatannya," kata Marwan.
Menurut Marwan, telah membentuk tim investigasi melibatkan polisi untuk mengungkap kejadian tewasnya MA akibat tenggelam di Sungai Cileuluy di Kampung Selaawigirang, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar. Jika nanti hasil investigasi, ditemukan adanya kelalaian dan prosedur yang diabaikan, dia berjanji akan memberikan sanksi pemecatan dari jabatan sebagai kepala sekolah. Marwan tidak menginginkan kejadian ini terulang dan mengimbau kepada seluruh sekolah agar kasus tersebut menjadi pelajaran dan perhatian.