Kunjungi korban banjir Toli-Toli, Mensos salurkan bantuan Rp 3,47 M
Bantuan tersebut terdiri dari logistik senilai Rp 1,98 miliar, santunan kepada empat ahli waris sejumlah Rp 60 juta, bantuan jaminan hidup untuk 61 orang senilai Rp 54,9 juta, bantuan stimulan BBR untuk 14 rumah Rp 350 juta, dan alat kebersihan serta perlengkapan rumah senilai Rp 1,02 miliar.
Kementerian Sosial mengucurkan bantuan sedikitnya Rp 3,47 miliar kepada korban banjir di Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut terdiri dari logistik senilai Rp 1,98 miliar, santunan kepada empat ahli waris sejumlah Rp 60 juta, bantuan jaminan hidup untuk 61 orang senilai Rp 54,9 juta, bantuan stimulan BBR untuk 14 rumah Rp 350 juta, dan alat kebersihan serta perlengkapan rumah senilai Rp 1,02 miliar.
"Semoga bantuan ini bisa membantu masyarakat yang tengah ditimpa musibah," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dikutip dari Antara, Jumat (9/6).
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengunjungi sejumlah titik banjir terparah antara lain di Kelurahan Tambun dan Kelurahan Tuweley-Kecamatan Baolan. Kepada masyarakat, Khofifah berharap agar mereka tidak larut dalam kesedihan, namun dapat terus bersemangat dan tabah dalam menghadapi ujian.
"Saya merasakan betul apa yang bapak ibu rasakan, apalagi saat ini adalah bulan puasa. Tentunya sangat berat mau berpuasa dan makan sahur tetapi dengan kondisi rumah yang berantakan penuh lumpur, baju dan perabotan rumah tangga banyak yang hanyut dan berlumpur, cari air bersih susah karena banyak pipa PDAM yang juga hanyut dan rusak, dan sebagainya," ungkap Khofifah.
Kedatangan Khofifah mendapat respons positif dari masyarakat korban banjir. Khofifah menduga banjir yang terjadi di Toli-Toli tak terlepas dari faktor kerusakan hutan di hulu sungai. Tidak adanya pepohonan yang menahan air lah yang menjadikan air sungai meluap.
Seperti diketahui, banjir besar yang terjadi Sabtu (3/6) lalu memporak-porandakan daerah penghasil cengkeh terbesar di Sulawesi Tengah tersebut. Sedikitnya 6 orang dilaporkan meninggal sementara ribuan lainnya mengungsi akibat rumah yang ditinggali mengalami kerusakan parah.
Banjir tersebut berdampak pada empat kecamatan yaitu Kecamatan Baolan, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, dan Kecamatan Dampal Utara.