Kunker ke Yordania, Kepala BNPT & Raja Abdullah II Bahas Penanggulangan Terorisme
"Kedua belah pihak saling berbagi. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi utamanya terkait penyalahgunaan internet untuk tujuan terorisme (digital terorism) dan penanganan pejuang teroris asing (FTF)," kata Boy
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli menggelar kunjungan bilateral ke Kerajaan Yordania. Boy mengatakan, kunjungan terkait pertukaran informasi keamanan di kawasan dan global serta ancaman terorisme dan radikalisme di masa pandemi.
"Kedua belah pihak saling berbagi. Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama dan kolaborasi utamanya terkait penyalahgunaan internet untuk tujuan terorisme (digital terorism) dan penanganan pejuang teroris asing (FTF)," kata Boy dalam siaran pers resmi BNPT, Rabu (3/6).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Dimana BNPT menemukan landasan hukum untuk memberikan kompensasi kepada korban terorisme? Ibnu menjelaskan, landasan pemerintah melakukan pembayaran kompensasi atau ganti rugi tertuang dalam PP No. 35 Tahun 2020 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada saksi dan korban.
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Boy menjelaskan, kunjungan kerjanya itu dilangsungkan mulai dari 29 Mei Mei-1 Juni 2021. Pertemuan berlangsung di Amman dengan didampingi oleh Mei 2021 didampingi oleh Deputi Bidang Kerja sama Internasional dan KUAI KBRI Amman Yordania, beserta staf, telah melaksanakan pertemuan bilateral dengan Director of GID (General Intelligence Directorate), Major General Ahmad Husni.
"Disampaikan keinginan Indonesia untuk dapat menjadi tuan rumah dalam pertemuan Aqaba Process. Aqaba Process (program konter terorisme) yang diinisiasi oleh Raja Abdullah, sudah pernah diselenggarakan di Malaysia dan Nigeria," jelas Boy.
Menurut Boy, Raja Abdullah II menyambut baik dukungan yang diberikan Indonesia kepada Aqaba Process dan kesediaan Indonesia untuk menyelenggarakannya.
"Raja menjelaskan tentang fenomena saat ini terkait ideologi takfiri dan bagaimana membangun islam yang moderat. Indonesia, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar dan pengguna internet yang besar pula, secara tidak disadari bisa mengamplifikasi ideologi dan paham kekerasan ini," kata Boy menyampaikan ulang pesan Raja Abdullah II
"Raja Abdullah II juga meminta Indonesia bersama-sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab, dapat bekerjasama dan berkolaborasi untuk menyampaikan kepada Arab Saudi guna dapat memoderasi Islam dan mengurangi paham-paham kekerasan," dia menandaskan.
Reporter: M Radityo
Baca juga:
BNPT Akui Diminta Bantu Profiling Saat Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK
BNPT Tetapkan 5 Nama dalam Daftar Terduga Teroris di Papua-Papua Barat
BNPT Catat 1.500 WNI Menjadi Teroris Lintas Batas
BNPT dan LPSK Beri Santunan Kepada Korban Aksi Terorisme di Poso
Peta Tujuh Kelompok KKB Papua Versi BNPT