Kurang personel, Sutarman ajak wartawan jadi intelijen polisi
Sutarman menginstruksikan jajarannya untuk menggandeng wartawan dalam menggali informasi.
Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengakui hingga saat ini masih kekurangan anggota intelijen di beberapa daerah Indonesia. Kondisi itu dikatakannya dapat menghambat kinerja polisi saat mengungkap suatu kasus.
Kekurangan intelijen Polri disebabkan terbatasnya jumlah personel yang tersebar di beberapa wilayah. Sutarman justru menginstruksikan intelijennya untuk menggandeng awak media agar ikut berpartisipasi pencarian informasi penting bagi intelijen.
"Tidak semua wilayah itu memiliki intelijen. Oleh karena itu di dalam amanat yang disampaikan, agar intelijen itu memiliki jaringan di setiap daerah. Termasuk teman-teman media bisa dijadikan jaringan intelijen, sehingga dia bisa berikan informasi dan intelijen kita, menyampaikan ke kita," kata Sutarman di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/2).
Menurut Sutarman , tugas intelijen Polri merupakan tugas yang sangat penting. Sebab jika intelijen sudah memiliki informasi, Sutarman menganalogikan bahwa Polri bisa memenangkan peperangan.
"Kalau info jauh hari sudah kita kuasai maka kita juga bisa lakukan langkah preventif maupun penegakan hukum," ujarnya.
Sutarman menambahkan, seharusnya seseorang yang bekerja menjadi intelijen haruslah bertanggung jawab kepada seluruh informasi yang dicari. Jika ada informasi yang tidak bisa didapat berarti dia merupakan intelijen kecolongan.
"Intelijen Polri fungsinya meng-counter informasi sampai dengan counter intelijen, mengumpulkan info-info di daerah. Kalau intelijen enggak ngerti masalah dan terjadi masalah itu namanya intelijen kecolongan," imbuh jenderal bintang empat ini.
Baca juga:
Polisi etnis Tionghoa masih langka, ini kata Kapolri
Amankan imlek dari teroris, Jenderal Sutarman kerahkan anak buah
Polri kerahkan 253.035 personel amankan Pemilu 2014
Keluh kesah Kapolri soal dana pengamanan Pemilu Rp 1,6 triliun
Polri harus transparan pakai dana internal Rp 600 M untuk pemilu
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Bagaimana Ari Dono Sukmanto bisa menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas. Dia menggantikan Tito Karnavian, sampai ditetapkannya Kapolri baru.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).