Kurun Waktu 4 Jam, Gunung Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran. BPPTKG Yogyakarta mencatat, pada Rabu (27/1) periode pukul 06.00 WIB hingga 09.30 WIB, ada 12 kali awan panas guguran yang dikeluarkan Gunung Merapi.
Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran. BPPTKG Yogyakarta mencatat, pada Rabu (27/1) periode pukul 06.00 WIB hingga 09.30 WIB, ada 12 kali awan panas guguran yang dikeluarkan Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan, jika pada pukul 6.03 WIB, terjadi awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik. Tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 800 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Tanggal 27 Januari 2021 pukul 06.08 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah Timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong,” kata Hanik dalam keterangan tertulisnya.
Hanik mengungkapkan, awan panas guguran terjadi lagi pada pukul 06.21 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya, hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Pukul 06.28 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 122 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1200 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong,” urai Hanik.
"Pukul 06.53 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong," imbuh Hanik.
Hanik menjabarkan, pada pukul 07.00 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Awan panas guguran, sambung Hanik, kembali terjadi pukul 07.29 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
Pada pukul 08.11 WIB, kata Hanik, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1500 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Pukul 08.22 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan Boyong," tutur Hanik.
Hanik merinci, pukul 08.30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya ke ulu Kali Krasak dan Boyong.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pukul 09.08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya ke hulu Kali Krasak. Boyong,” ucap Hanik.
"Pukul 09.19 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi Jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya: hulu Kali Krasak. Boyong," papar Hanik.
Hanik menuturkan, hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level Siaga (Level III) sejak 5 November 2020 lalu.
Hanik menambahkan, saat ini potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
(mdk/rnd)