Lahan di Kawasan Perhutani Longsor, 585 Jiwa di Cisewu Garut Mengungsi
Untuk warga, dijelaskan Tubagus, kini mengungsi di tiga tempat berbeda. Sebanyak 282 jiwa dari Kampung Cigentur mengungsi di MI An Nur, 283 jiwa dari Kampung Piket mengungsi di GOR Desa Cisewu, dan 20 jiwa dari Desa Pamalayan mengungsi di Gedung Bumdes Pamalayan.
Area tebing Gunung Pipiti yang berada di kawasan milik perhutani, Jumat (4/12) siang mengalami longsor. Longsoran tanah menimbun area persawahan milik warga. Kini, ratusan warga pun terpaksa mengungsi di tempat yang lebih aman.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan bahwa ratusan warga yang diungsikan berasal dari empat kampung.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Kapan longsor di Kampung Gintung terjadi? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
“Mulai Kampung Cigentur, Piket, dan Sawah Lega Desa Cisewu, Kampung Heubeul Isuk, Desa Pamalayan. 585 warga yang tinggal di lokasi tersebut memang mengancam permukiman di kampung-kampung sehingga diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman,”kata Tubagus, Sabtu (5/12).
Untuk warga, dijelaskan Tubagus, kini mengungsi di tiga tempat berbeda. Sebanyak 282 jiwa dari Kampung Cigentur mengungsi di MI An Nur, 283 jiwa dari Kampung Piket mengungsi di GOR Desa Cisewu, dan 20 jiwa dari Desa Pamalayan mengungsi di Gedung Bumdes Pamalayan.
Longsor di tebing Gunung Pipiti menurut tubagus terjadi akibat hujan dengan yang mengguyur kawasan tersebut, ditambah kurangnya pohon tegakan di sekitar wilayah yang longsor. Luas area yang terdampak
Saat ini masih dalam pantauan dan penghitungan pihaknya.
“Perkiraan awal kita lebih dari 20 hektare lahan, baik yang longsor maupun yang terdampak longsor,” ucapnya.
Untuk kebutuhan logistic, menurut Tubagus, saat ini masih cukup sampai hari ini karena ada bantuan dari warga sekitar. Namun, jika masyarakat harus lebih lama mengungsi maka kebutuhan logistik akan lebih banyak.
Pantauan di lapangan, kerawanan terjadinya longsor susulan rawan terjadi karena terdapat ribuan kubik material bongkahan longsoran di bagian utama longsor akan mendorong tanah yang ada di bawahnya. “Ada juga bendungan air akibat tertahan material longsor sehingga dikhawatirkan bendungan air akan pecah bila volumenya menjadi besar dan tak tertahan,” jelasnya.
Selain itu, dibawah ujung longsoran pun saat ini keluar lumpur air tanah yang bisa menggerakkan tanah di bagian atas lebih besar lagi. Di bagian atas longsoran tanah, saat ini juga sudah terbelah ke dua arah yang berbeda, yaitu ke Kampung Cigentur dan Kampung Ranca Kupa.
“Perlu ada penelitian dan kajian untuk menentukan kondisi bahaya juga kerawanan di kawasan tersebut. Hari ini kami tim dari BPBD Garut akan melaksanakan asesmen di lapangan untuk mengklasifikasikan yang terdampak maupun yang terancam, baik warga masyarakat maupun harta benda milik warga masyarakat,” tutupnya.
Baca juga:
Rumah yang Tertimbun Longsor di Garut Terus Bertambah, Ratusan Warga Dievakuasi
Longsor di 20 Titik, Warga Diimbau Tunda Perjalanan Medan-Berastagi
Jalan Utama Lintas Selatan Bandung-Garut di Talegong Tertutup Longsor
20 Titik Longsor Jalur Medan-Berastagi Sebabkan Lalin Lumpuh, Ini Kondisi Terbarunya
20 Titik Longsor Putus Akses Medan-Berastagi, 1 Pengguna Jalan Tewas