Laksamana Yudo akan Kunjungi Daerah Rawan dan Kesatuan TNI AD-AU
Rencana safari ke beberapa daerah rawan ini akan dilakukan sebagai agenda prioritas awal dalam menjaga keamanan wilayah strategis.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut salah satu agenda prioritasnya setelah menjabat sebagai posisi tertinggi adalah berkunjung memantau ke beberapa daerah rawan sampai kesatuan matra TNI Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Udara (AU).
Rencana safari ke beberapa daerah rawan ini akan dilakukan sebagai agenda prioritas awal dalam menjaga keamanan wilayah strategis.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang sedang dilakukan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam video yang viral? Sebuah video memperlihatkan Panglima TNI dengan santai beli nasi di warteg.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
"Untuk langkah pertama tentunya daerah rawan strategis yang perlu kami kunjungi, mulai dari Papua, laut Natuna, kemudian juga di Aceh, menjadi prioritas," kata Yudo kepada awak media, usai acara sertijab di Mabes TNI, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
"Bukan semua terus enggak dikunjungi, enggak. Prioritasnya karena memang sekarang ini jadi perhatian kita semuanya untuk daerah yang terjadi daerah kerawanan strategis tadi," imbuh dia.
Selain ke daerah rawan, Yudo juga berencana bakal bersafari ke sejumlah kesatuan di TNI AD dan TNI AL, seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), atau Komando Pasukan Gerak Cepat (Pasgat).
"Yang angkatan laut nggak perlu saya datangi, kan sudah setiap hari saya datangi. Tentunya nantinya yang di Kopassus, kemudian di Kostrad, di Pasgat," kata Yudo.
Waspadai Daerah Perbatasan
Di sisi lain, Yudo juga sempat membeberkan langkahnya dalam mengatasi potensi konflik di daerah perbatasan. Langkah itu disampaikan usai dirinya menerima serah terima jabatan (sertijab) dari Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Soal yang perlu diwaspadai tentunya adalah daerah-daerah perbatasan. kita ini kan memiliki 10 perbatasan laut dan dua perbatasan darat. ini yang potensi-potensi paling tinggi," kata Yudo kepada wartawan, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).
Kewaspadaan di daerah perbatasan baik laut maupun darat, kata Yudo, akan ditindaklanjuti dengan melakukan deploying (penyebaran) kekuatan personel TNI dalam rangka patroli.
"Sehingga kerawanannya pasti dimulai dari itu (daerah perbatasan). Kalau batasan darat kan secara diplomasi telah kita lakukan pembicaraan untuk menemukan batas yang akhir," ujar Yudo.
(mdk/eko)