Lama terisolir akibat waduk, warga Sukasari bakal punya akses jalan
Sejak 1963, warga Sukasari menggunakan perahu untuk menuju ke kota.
Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat membuka akses jalan sepanjang kurang lebih 100 kilometer ke daerah terisolir di Kecamatan Sukasari.
Kecamatan tersebut sebelumnya merupakan daerah yang sulit dijangkau dan terpisah dengan daerah lain di Purwakarta setelah terkena dampak pembangunan waduk Ir. Juanda Jatiluhur pada tahun 1963 lampau.
Akibatnya, warga di daerah itu hanya bisa memiliki alat transportasi berupa perahu melalui jalur air jika bepergian ke luar wilayah. Pasalnya, tidak ada akses jalan darat yang memadai dan bisa dilalui.
Kondisi itu menjadi keluhan masyarakat Sukasari, namun mereka tidak bisa berbuat banyak setelah pengajuan pembangunan sejak tahun 1983 lalu tidak pernah didengar oleh pihak terkait.
"Dulu sempat ada pengajuan tapi tidak pernah ada realisasi, dan baru pak Bupati Dedi yang bisa mendengar keluh kesah kami hingga mewujudkan mimpi kami memiliki akses jalan," kata salah seorang warga Kecamatan Sukasari, Azis Djalu. Rabu (31/8).
Sedangkan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyatakan, untuk membangun jalan ke daerah terisolir itu, pihaknya harus mengeluarkan anggaran hingga Rp 200 miliar yang bersumber dari APBD Purwakarta.
"Total semua pembangunan jalan ini menjadi 100 Kilometer dan saya dedikasikan bagi masyarakat Sukasari, karena mereka pantas mendapatkannya. Setelah mereka rela berkorban sampai daerahnya dijadikan danau bernama waduk Ir. Djuanda," kata Dedi di tengah kunjungannya ke Kecamatan Sukasari.
Lebih lanjut, dikatakan Dedi, dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukannya di Purwakarta, tidak lepas dari program yang memiliki satu visi dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
"Sesuai arahan Pak Presiden, sejak lama prioritas kita memang infrastruktur. Kami pastikan juga kalau pembangunan yang kita lakukan kualitasnya bagus, secara utilitas juga penting karena menghubungkan Purwakarta, Karawang, Bogor dan Cianjur," ujar Dedi.
Namun Dedi memastikan jika pembangunan daerah terisolir kali ini murni merupakan usaha Pemkab Purwakarta dan tanpa ada keterlibatan dari Pemprov Jabar.
"Oleh Provinsi sudah pernah diukur, tapi sampai saat ini tidak ada realisasi. Sudahlah pakai dana Pemkab saja sampai selesai," tukas Dedi.
Selain sebagai akses jalan utama Kecamatan Sukasari dengan sejumlah daerah di Purwakarta, rencananya jalan lingkar itu juga akan tembus dan menghubungkan kecamatan itu dengan Kabupaten lain yaitu Kabupaten Cianjur, Bogor dan Kabupaten Karawang.