Lansia Boleh Disuntik Vaksin Covid, Wapres Ma'ruf Amin Tunggu Rekomendasi Tim Dokter
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menunggu rekomendasi dari Tim Dokter Kepresidenan terkait penyuntikan vaksin Covid-19 untuk lansia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menunggu rekomendasi dari Tim Dokter Kepresidenan terkait penyuntikan vaksin Covid-19 untuk lansia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin darurat penggunaan Vaksin Covid-19 untuk kelompok lansia.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, Wapres Ma'ruf siap kapan saja untuk disuntik vaksin Covid-19. Namun harus mendapatkan rekomendasi dari Tim Dokter Kepresidenan.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
"Wapres itu siap (divaksin) kapan saja, tetapi itu nanti akan ditentukan dari tim kesehatan dan Tim Dokter Kepresidenan. Kalau dinyatakan siap oleh Tim Dokter, maka Wapres akan siap, kalau (disarankan) nggak, ya nggak (divaksin)," kata Masdukidi Jakarta, Minggu (7/2). Seperti dilansir Antara.
Masduki menambahkan, Tim Dokter Kepresidenan juga telah bekerja untuk mencari jenis vaksin Covid-19 yang sesuai dengan kondisi kesehatan Wapres Ma'ruf Amin. Selain masuk dalam kelompok lansia, Wapres juga memiliki riwayat pengobatan jantung dengan menggunakan stent atau ring.
"Tim Dokter Kepresidenan sudah bergerak, dalam artian seperti apa kemungkinan-kemungkinannya, apakah mengikuti Sinovac atau mengikuti (vaksin) yang lain," katanya.
Untuk diketahui, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin buatan Sinovac, Coronavac, terhadap kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun di Indonesia.
Izin tersebut diterbitkan BPOM pada 5 Februari 2021, dengan penyuntikan bagi setiap orang sebanyak dua dosis, yang masing-masing dosis diberikan dengan selang waktu 28 hari.
Izin penggunaan darurat tersebut, menurut Kepala BPOM Penny Lukito, didasarkan pada hasil pemantauan terhadap proses uji klinis tahap I dan II di China, yang diberikan kepada warga berusia di atas 60 tahun.
Hasil uji klinis di China tersebut, dari 400 orang lansia yang diberi suntikan vaksin Coronavac memiliki tingkat kekebalan tubuh hingga 97,96 persen setelah injeksi kedua.
BPOM juga mempertimbangkan hasil uji klinis tahap III di Brasil, yang menunjukkan suntikan vaksin kepada 609 orang lansia umumnya memiliki efek samping ringan, yakni berupa nyeri, mual, demam, bengkak, merah pada kulit, dan sakit kepala.
Baca juga:
Menkes: Tak Ada Efek Samping Khusus Dialami Lansia yang Disuntik Vaksin Covid-19
Jika Vaksinasi Lambat, Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen akan Sulit Tercapai
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Mulai Besok, Prioritas Tenaga Kesehatan
Efek Samping Vaksin Sinovac Bagi Lansia: Nyeri hingga Demam
Pesan BPOM: Hati - Hati saat Vaksinasi Covid-19 Lansia di Atas 70 Tahun
BPOM Keluarkan Izin Pemberian Vaksin Covid-19 untuk Lansia