Lansia Kena Peluru Nyasar, Polisi Sebut Bukan dari Senjata Rakitan
Korban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.
Korban tidak sadar jika dirinya telah kena peluru nyasar. Dia tengah tidur saat tertembak.
- Lansia di Jaksel Kena Tipu Rp1 Miliar, Pelaku Mengaku Petugas BPJS dan Polisi
- Nahas Nasib Santriwati di Riau, Mau Pulang dari Pondok Malah Mau Dicabuli dan Dianiaya Pengemudi Sampan
- Lansia di Lebak Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Perampokan dan Pembunuhan
- Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya
Lansia Kena Peluru Nyasar, Polisi Sebut Bukan dari Senjata Rakitan
Korban peluru nyasar seorang Lanjut Usia (Lansia) Naisa Dg Asse (61) telah menjalani operasi pengangkatan proyektil. Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menyebut peluru tersebut berasal dari senjata api pabrikan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Komisaris Devi Sujana menjelaskan korban peluru nyasar telah menjalani operasi pengangkatan proyektil di bagian paha kanan. Devi menyebut proyektil tersebut telah diserahkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel untuk dilakukan uji balistik.
"Saat ini proyektil sudah diserahkan ke Labfor untuk mengetahui jenis peluru tersebut berasal dari jenis apa," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (9/1).
Meski belum mengetahui jenis senjata api apa, Devi mengungkapkan ciri-ciri proyektil tersebut. Devi menyebut proyektil memiliki bekas ulir dan berasal dari senjata pabrikan.
"Ciri-ciri sementara mungkin kami belum bisa menyampaikan. Cuma kalau sekilas dari proyektil ini ada bekas ulir, goresan dari laras. Kemungkinan besar ini berasal dari senjata pabrikan, bukan rakitan," ungkapannya.
Ia menjelaskan ada perbedaan peluru senjata api pabrikan dengan rakitan. Ia menyebut untuk peluru rakitan, proyektil dalam kondisi mulus.
"Kalau rakitan kan mulus biasanya. Pabrikan biasa ada mereknya," tuturnya.
Meski demikian, Devi belum bisa menyimpulkan apakah proyektil tersebut dari senjata milik anggota Polri atau bukan. Ia juga belum bisa memastikan senpi jenis apa.
"Belum. Nanti masih menunggu hasil Labfor untuk panjang, ukuran dan sebagainya baru kita bisa menyimpulkan senjata dari jenis apa," tegasnya.
Meski demikian, Devi mengaku pada saat kejadian, tidak ada operasi penangkapan atau giat dilakukan kepolisian. Ia mengaku masih melakukan penyelidikan.
"Tidak ada (giat kepolisian). Itu kan kejadian sekitar jam tiga subuh. Korban merasa sakit kemudian dingin, dan korban belum menyadari itu peluru nyasar masuk," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan lanjut usia (Lansia), Naisa Dg Asse (61) terkena peluru nyasar pada bagian pahanya saat tertidur pulas di ruang tamu rumahnya pada pukul 03.00 Wita, Senin (8/1). Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar menyelidiki terkait peluru nyasar tersebut.
Devi membenarkan terkait adanya warga yang terkena peluru nyasar. Ia menyebut tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan AR Dg Ngunjung 3, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo.
"Korban merupakan ibu rumah tangga berusia 61 tahun," ujarnya kepada wartawan.
Devi menyebut korban terkena peluru nyasar pada bagian paha sebelah kanan. Ia memperkirakan korban terkena peluru nyasar pada pukul 03.00 Wita.
"Kejadian tersebut terjadi pada hari Minggu sekitar pkl 03.00 Wita. Korban dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina sekitar pukul 07.00 Wita oleh anaknya bernama Yuliana," tuturnya.
Devi menjelaskan kronologi berawal saat korban sedang tertidur pulas bersama suaminya di ruang tamu rumahnya. Saat terbangun, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.
"Tiba-tiba korban terbangun, karena merasakan sakit pada paha sebelah kanannya dan membangunkan suaminya," kata dia.
Saat menyadari ada yang tidak wajar, suami korban memeriksa ruangan dan mendapati sebuah lubang pada plafon atau atap ruang tamu rumahnya. Lubang di plafon tersebut ternyata tepat berada di atas korban.
"Korban dibawa ke RS Ibnu Siba untuk mendapatkan perawatan," tuturnya.
Devi mengaku sampai saat ini pihaknya belum mengetahui jenis proyektil yang mengenai korban. Ia menyebut hal tersebut masih dilakukan penyelidikan.
"Sampai saat ini belum diketahui jenis proyektil yang mengenai korban," pungkasnya.