Lantik Perwira Remaja, Panglima Yudo: Harapan dan Masa Depan TNI Terletak di Pundak Kalian
"Harapan, wajah, dan masa depan TNI terletak di pundak kalian semuanya," ujarnya.
Seorang perwira harus memiliki sikap tanggap dan tangguh.
Lantik Perwira Remaja, Panglima Yudo: Harapan dan Masa Depan TNI Terletak di Pundak Kalian
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melantik 383 Prasetya Perwira (Praspa) PSDP Pnb TNI TP 2020 dan PK TNI tahun ajaran 2023, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. "Saya mengucapkan selamat kepada 383 Perwira Remaja TNI, yang telah menyelesaikan pendidikan dengan baik. Sehingga, pada hari ini dapat bersama-sama dilantik menjadi seorang Perwira TNI," kata Yudo dalam sambutannya, Rabu (9/8).
- Kejari Tetapkan 3 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Sekwan DPRD Seluma yang Rugikan Negara Rp1,2 M
- Terungkap, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan Ternyata Mahasiswi UT Unair
- Karhutla Hebat Kepung Tol Palindra Hingga Asap Tebal Ganggu Pengendara, Diduga Sengaja Dilakukan
- 16.000 ASN, TNI dan Polri Bakal Pindah ke IKN Nusantara, MenPAN-RB: Persiapan Sudah 90 Persen
Menjadi seorang perwira TNI, mereka harus siap jadi garda terdepan menjaga NKRI, dengan memiliki sikap tanggap dan tangguh sebagai modal mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
"Kalian telah menjadi bagian dari garda terdepan, sekaligus benteng terakhir Negara Kesatuan Republik Indonesia. Harapan, wajah, dan masa depan TNI terletak di pundak kalian semuanya," ujarnya.
Tak hanya itu, mereka juga diminta harus menegakan harkat dan martabat Perwira. Kemudian, menjunjung tinggi sumpah prajurit dan sapta marga, mampu memimpin dan menjadi teladan bagi anak buah, serta rela berkorban jiwa raga demi nusa dan bangsa.
"Perlu kalian sadari bersama bahwa tantangan tugas yang akan kalian hadapi di masa mendatang akan semakin kompleks. Situasi geopolitik global yang tidak menentu, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menyebabkan potensi ancaman tidak hanya berkonsentrasi pada ancaman konvensional," kata Panglima Yudo.
"Namun terus berkembang menjadi ancaman yang multidimensi seperti ancaman siber, biologis, kecerdasan buatan, dan ancaman lainnya yang bisa merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tambahnya.