Buntut Bawa Puluhan Anggota TNI Geruduk Polrestabes Medan, Mayor Dedi Diperiksa Puspom TNI
Dedi akan menjalani sejumlah pemeriksaan buntut dari perbuatannya yang mendatangi Polrestabes Medan bersama puluhan anggota TNI pada Sabtu (5/8) kemarin.
Panglima TNI Laksamana Yugo Margono kesal dengan perangai Mayor Dedi Hasibuan yang membawa puluhan TNI menggeruduk Polrestabes Medan.
Buntut Bawa Puluhan Anggota TNI Geruduk Polrestabes Medan, Mayor Dedi Diperiksa Puspom TNI
Mayor Dedi Diterbangkan ke Jakarta
Mayor Dedi Hasibuan sedang diperiksa oleh Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI. Pemeriksaan Mayor Dedi buntut ulahnya membawa puluhan anggota TNI ke Polrestabes Medan untuk meminta penangguhan penahanan tersangka kasus pemalsuan tanda tangan terkait pengurusan sertifikat tanah berinisial ARH. Belakangan diketahui, ARH saudara dari Mayor Dedi.
"Mayor Dedi Hasibuan sekarang sudah di Jakarta."
Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian, Selasa (8/8).
Rico menjelaskan, Dedi akan menjalani sejumlah pemeriksaan buntut dari perbuatannya yang mendatangi Polrestabes Medan bersama puluhan anggota TNI pada Sabtu (5/8) kemarin.
"Kami menyerahkan pemeriksaannya ke Puspom TNI," jelasnya.
Kronologi Kasus
Seperti diberitakan sebelumnya, kedatangan puluhan anggota TNI itu dipimpin oleh penasihat hukum dari Kumdam I Bukit Barisan yakni Mayor Dedi Hasibuan. Kedatangannya bersama puluhan prajurit TNI ke Polrestabes Medan bermaksud untuk meminta penangguhan ARH. ARH merupakan warga sipil sekaligus kerabat dari Dedi. ARH pun dibebaskan usai puluhan anggota TNI mendatangi Polrestabes Medan.
Video kedatangan puluhan TNI ke Polrestabes Medan itu viral di media sosial. Dalam video itu juga terlihat Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Fathir Mustafa, dikelilingi oleh prajurit TNI berseragam lengkap sedang beradu argumen dengan Dedi.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akhirnya angkat bicara terkait kedatangan 40 personel TNI yang dipimpin penasihat hukum Kumdam I Bukit Barisan, Mayor Dedi Hasibuan itu. Yudo mengatakan tindakan itu jelas pelanggaran dan meminta Pangdam I Bukit Barisan serta Polisi Militer (POM) untuk segera melakukan pemeriksaan.
"Saya tidak akan menutup-nutupi. Tidak ada impunitas. Saya sudah sampaikan bahwa kita akan tegas bila ada prajurit-prajurit yang melakukan pelanggaran," tegas Panglima TNI.