Lemhanas soal TNI Jabat Posisi Sipil: Tenang saja, Kalau Ada Apa-Apa Tanya Presiden
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo angkat bicara soal wacana masuknya perwira tinggi TNI ke jabatan sipil di sejumlah kementerian. Dia menilai hal tersebut adalah masalah teknis karena ada beberapa personel yang tidak memiliki jabatan.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo angkat bicara soal wacana masuknya perwira tinggi TNI ke jabatan sipil di sejumlah kementerian. Dia menilai hal tersebut adalah masalah teknis karena ada beberapa personel yang tidak memiliki jabatan.
"Ini kan sebetulnya masalah teknis dari TNI karena ada kelebihan personel tidak memiliki jabatan, setidaknya masalah ini diselesaikan secara teknis dan tidak meluas menjadi masalah nasional," kata Agus dalam diskusi dengan tema 'Quo Vadis Reformasi, Kembalinya Militer dalam Urusan Sipil' di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Dia menjelaskan persoalan kelebihan prajurit TNI sudah ada dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Karena itu publik tidak perlu ikut campur dalam hal tersebut.
"Kalau ini asumsinya sudah tidak perlu ramai-ramai kan ada pasal 47 di mana saja yang sudah diduduki oleh TNI. Sebetulnya yang boleh diduduki TNI itu spesifik sampai jabatannya, jangan cuma lembaganya," kata Agus.
"Kita coba intip Pentagon, di sana campuran, tidak pernah mereka berantem karena di sana sudah tertata, jabatan di sana itu perlu spesifikasinya dan kualifikasi," tambah Agus.
Dia juga menjelaskan tugas militer sudah ada dalam aturan Undang-Undang. Serta diputuskan oleh pejabat dan pemerintah.
"Ada pasal yang sekrup itu semua, yaitu semua tugas di atas dilaksanakan berdasarkan keputusan pemerintah. Ini sekrup sebetulnya. Fungsi pertahanan selalu jadi keputusan pemerintah pusat," papar Agus.
Karena itu dia meminta kepada publik agar menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Sebab, kata dia, TNI adalah milik Kepala Negara.
"Jadi kita tenang saja. Kalau ada apa-apa tanyakan kepada Presiden pertama kali, karena TNI ini milik Presiden. Tidak pernah milik daerah," ungkap Agus.
Baca juga:
Tak Punya Roadmap Pascareformasi, TNI Dinilai Bertugas Tak Sesuai Aturan
Aksi TNI AL Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Ancol
Amankan Pemilu 2019, TNI-Polri Diminta Libatkan Pemuda
Jenderal TNI Ungkap Kehebatan Sukhoi, 4 Pesawat Bisa Hancurkan Jakarta
Panglima Ungkap Penyebab Gesekan Antara TNI dan Polri