Letusan freatik, warga lereng Gunung Merapi diminta waspada
Gunung Merapi mengalami dua kali letusan freatik pada Senin (21/5). Letusan ini terjadi pada pukul 01.25 WIB dan pukul 09.38 WIB.
Gunung Merapi mengalami dua kali letusan freatik pada Senin (21/5). Letusan ini terjadi pada pukul 01.25 WIB dan pukul 09.38 WIB.
Menanggapi terjadinya letusan freatik tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY memgimbau agar masyarakat di lereng Gunung Merapi tetap tenang. Meskipun demikian, BPBD DIY juga meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Apa yang dimaksud dengan Sarisa Merapi? “Jadi Sarisa Merapi berasal dari kata ‘sari salak dari lereng Merapi’ dan berdiri sejak 2016 dengan saat ini sudah memiliki 20 jenis olahan salak,” kata Rini kepada Merdeka, beberapa waktu lalu.
-
Mengapa Sarisa Merapi dibentuk? Melimpahnya buah salak menggerakkan Kelompok Wanita Tani Kemiri Edum untuk mendirikan sebuah UMKM bernama Sarisa Merapi di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyampaikan, pihaknya bersama dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan intensif terhadap Gunung Merapi. Letusan freatik, kata Biwara, akan memengaruhi aktivitas Gunung Merapi.
"Kami bersama BPPTKG memantau intensif Merapi. Letusan freatik ini akan berpengaruh terhadap kondisi Merapi," ujar Biwara, Senin (21/5).
Biswara mengatakan, BPBD juga terus berkoordinasi dengan relawan dan pihak terkait di Sleman.
Biswara juga mengimbau kepada masyarakat di lereng Gunung Merapi untuk menggunakan masker saat beraktivitas jika terjadi hujan abu. Masyarakat, lanjut Biswara, jika membutuhkan masker bisa meminta di puskesmas-puskesmas.
"Kami imbau masyarakat di lereng Merapi memakai masker jika terjadi hujan abu. Ada 500 paket stok masker di Puskesmas Sleman," ungkap Biswara.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, letusan freatik pertama terjadi pada dini hari tadi sekitar pukul 1.25 WIB dengan durasi 19 menit dan tinggi kolom 700 meter. Letusan freatik kembali terjadi pada pukul 9.38 WIB dengan durasi enam menit dan tinggi kolom sekitar 1200 meter.
Baca juga:
Gunung Merapi kembali mengalami letusan freatik
Merapi kembali erupsi, hujan abu di sekitar puncak gunung
Mensos sebut Gunung Merapi aman dikunjungi wisatawan
Warga Merapi:
Sekolah dan tempat wisata jadi fokus pembersihan abu vulkanik Gunung Merapi