Lewat surat terbuka, pendiri PAN nilai Hatta Rajasa 'memalukan'
"Nyatakan diri 'menang' atas dasar hasil hitung cepat lembaga yang tak bertanggung jawab adalah sikap yang memalukan."
Salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, tak sungkan mengkritik sang ketua umum yang juga cawapres nomor urut satu, Hatta Rajasa , atas sikapnya yang mengklaim kemenangan berdasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak kredibel.
Bahkan, lewat surat terbuka di Kompasiana, Toha menyebut sikap Hatta tersebut memalukan.
"Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri 'menang' atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan," tulisa Toha lewat postingan tertanggal 12 Juli 2014, pukul 21.30 Wib.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang di lakukan Prabowo saat mendampingi Jokowi dalam rapat? Ini setiap rapat ada rapat internal rapat-rapat terbatas, Pak Prabowo selalu mendampingi pak Presiden," kata Budi, saat diwawancarai kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
Topik pilihan: Pilpres | Hatta Rajasa | Prabowo-Hatta
Toha adalah adalah sarjana jurusan Commerce, lulus dengan First Class Honors dan meraih J A Wood Memorial Award pada Faculty of Economics and Commerce, University of Western Australia, bersamaan dengan Wakil Presiden RI Prof Dr Boediono, yang lulus pada jurusan Ekonomi di Universitas yang sama pada tahun 1966.
Pada 1998 saat terjadi gerakan reformasi dan setelah turunnya Soeharto, bersama dengan Amien Rais, Abdillah mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan menjadi salah seorang formatir pertama dan ketua DPP PAN. Dia pernah menjabat sebagai anggota DPR dari PAN pada periode 2004-2009.
Berikut tulisan lengkap yang diberi judul 'Surat Terbuka untuk Ketua Umum PAN':
Saudaraku Hatta Rajasa yang saya hormati,Sebagai orang yang ikut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), dan sebagai mantan pengurus dan mantan ketua fraksi PAN di DPR RI, walau saya sudah agak lama tidak terlibat dalam kegiatan partai, hati saya masih bersama PAN. Saya bersyukur telah menjadi bagian dari berdirinya sebuah partai yang pada awalnya dimaksudkan sebagai partai plural dan inklusif, bersendikan nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Partai yang menjadi pelopor reformasi tanpa beban masa lalu.
Namun demikian sangat disayangkan, dalam perjalanannya PAN sedikit demi sedikit tapi pasti telah bermetamorfosa menjadi partai pragmatis berorientasi kekuasaan. Tidak ada salahnya sebuah partai berupaya meraih kekuasaan asal dilakukan demi tujuan mulia memperbaiki nasib rakyat banyak melalui prinsip kejujuran, etika, dan kepentingan jangka panjang bangsa. Puncak kekecewaan saya terjadi ketika PAN bergabung dengan sekelompok partai-partai yang banyak bermasalah dalam mendukung seorang calon presiden 2014 yang latar belakang dan misinya tidak sejalan dengan prinsip utama didirikannya PAN. Bahkan lebih dari itu, PAN telah menempatkan ketua umumnya sebagai calon wakil presidennya.
Kemudian, dalam proses kampanye untuk mensukseskan calon presiden itu, kita semua tahu bahwa PAN telah membiarkan segala cara termasuk cara-cara yang tidak terhormat untuk menjatuhkan lawannya, tidak peduli konsekwensi buruk yang ditimpakan kepada bangsa yang sedang membangun sistem demokrasi yang sehat. Saudara Hatta, Kita tinggalkan yang sudah terlanjur dan marilah kita sekarang menatap kedepan. Sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN boleh dikatakan sebagai partai yang relatif masih lebih bersih dibanding beberapa partai lain yang sudah banyak berlumuran masalah. Sebagai politisi dan negarawan yang sudah sangat berpengalaman dalam berbagai posisi pemerintahan, anda sendiri saudara Hatta adalah aset partai dan aset bangsa yang tinggi nilainya. Agar semua ini tidak terbuang sia-sia, pada saat-saat menentukan hari-hari ini, pilihan yang ada di depan kita adalah mengambil sikap yang dapat menyelamatkan partai dan sekaligus menjaga stabilitas negeri atau sikap yang bisa memperpanjang ketidakpastian dan berpotensi menciptakan konflik antar sesama.
Keputusan akhir siapa yang akan memenangkan pemilihan umum presiden tahun ini memang berada ditangan KPU. Kita semua harus menunggu saat KPU mengumumkan dengan resmi pada tanggal 22 Juli mendatang. Namun demikian, delapan lembaga survei yang kredibel telah mengindikasikan melalui hitung cepat bahwa pemenangnya adalah pasangan Jokowi-JK. Prestasi lembaga-lembaga survei tersebut telah terbukti akurat pada pemilu-pemilu sebelum ini. Bahkan juga pada pemilu legislatif yang baru lalu. Menunggu hasil resmi KPU tidaklah salah, tapi menyatakan diri "menang" atas dasar hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang tidak bertanggungjawab adalah sikap yang memalukan. Bahkan menimbulkan kecurigaan macam-macam tentang kemungkinan rencana pengotoran proses penghitungan suara. Lebih dari itu, bahkan bisa menimbulkan konflik antar sesama warga yang membahayakan keamanan dan kelangsungan hidup berdemokrasi.
Pernyataan "akan mengawal kemenangan Prabowo sampai ke Mahkamah Konstitusi" oleh ketua timses Prabowo-Hatta adalah sikap apriori, seakan-akan apapun hasil pengumuman resmi KPU nanti jika mengunggulkan pihak lawan akan digugat. Semua ini membuat kita khawatir pemerintahan macam apa yang akan berkuasa di negeri ini bila Prabowo menang. Sebagai negarawan dan ketua umum partai yang bercita-cita mewujudkan sebuah demokrasi yang sehat di negeri ini, sudah selayaknya saudara memelopori mengambil sikap kenegarawanan dengan menghormati hasil hitung cepat lembaga-lembaga yang profesional dan kredibel sambil menunggu hasil resmi KPU. Sudah saatnya saudara mengembalikan marwah PAN sebagai partai yang bermartabat dan menjunjung tinggi etika berdemokrasi.
Adalah juga tanggung jawab saudara untuk meyakinkan partai-partai lain pendukung pencalonan anda untuk bersama-sama tidak mencemari proses pemilihan umum ini dan menghormati aspirasi rakyat.Hanya dengan demikian, insya Allah Partai Amanat Nasional akan terselamatkan dan tetap akan dipandang sebagai partai yang layak dipilih pada pemilu-pemilu mendatang. Pemilihan umum hanya memberikan mandat untuk lima tahun, sedang prospek PAN dan karier anda sendiri masih terbuka lebar sampai puluhan tahun mendatang. Semoga.
Abdillah Toha
120714
Baca juga:
Hatta: Kami masih tunggu real count
Hatta Rajasa, bos yang hafal nama semua pegawainya
Hatta terus mendapat kritik soal Kalpataru
Hatta pecinta buku yang doyan teh kotak