Lewat Twitter, Yusril sampaikan tausiyah untuk SBY
"Mohon maaf dengan tausiyah saya ini. Saya sampaikan dengan niat dan iktikad yang baik, untuk kebaikan bersama."
Mantan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra tidak mau berkomentar soal kisruh yang melanda Partai Demokrat. Namun, dia merasa harus menyampaikan tausiyah kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal tanggung jawabnya sebagai presiden.
Lewat akun Twitter-nya, Yusril mengatakan, tanggung jawab SBY sebagai presiden sangat menentukan bagi kelangsungan hidup rakyat sebagai bangsa dan negara.
"Karena itu, jika Pak SBY fokus pada upaya penyelamatan partai, konsentrasi beliau dalam mengurus bangsa dan negara akan terpecah," kicau Yusril, Sabtu (9/2) malam.
Sementara itu, lanjut Yusril, masih banyak agenda pemerintahan yang perlu dilaksanakan, mengingat masa jabatan SBY akan berakhir Oktober 2014.
"Selain itu banyak masalah-masalah nyata yang dihadapi rakyat, bangsa dan negara yang memerlukan penanganan segera dan tidak bisa ditunda-tunda," ujar profesor hukum tata negara ini.
Yusril mengatakan, presiden sudah memerintahkan para menteri untuk tidak sibuk urusi partai jelang 2014. "Perintah ini kontradiktif. Pak SBY sendiri sibuk urusi partai," ujarnya.
Dia menyampaikan, tanggung jawab seseorang kepada negara seharusnya rela mengorbankan tanggung jawabnya kepada partai. Presiden harus serius dengan hal ini.
"Sekarang ini sudah ada suara-suara yang mengatakan SBY sudah tidak efektif lagi menjalankan tugas sebagai presiden, karena fokus mengurusi partai. Saya berharap, Presiden menggunakan waktu yang tersisa ini untuk menyelesaikan agenda-agenda penyelamatan bangsa dan negara secara efektif," ujar dia.
Yusril juga mendoakan agar SBY dapat mengakhiri tugasnya sebagai presiden pada Oktober 2014 dengan khusnul khatimah, agar meninggalkan yang baik bagi bangsa dan negara.
"Mohon maaf dengan tausiyah saya ini. Saya sampaikan dengan niat dan iktikad yang baik, untuk kebaikan bersama," tutup Yusril.