Lima alat peringatan diri di Gunung Merapi tak berfungsi
Kelima EWS itu diketahui tak berfungsi saat Gunung Merapi mengalami erupsi freatik pada Mei 2018. EWS yang seharusnya berbunyi sebagai tanda peringatan dini justru tak berfungsi atau tak mengeluarkan suara.
Lima alat peringatan dini atau early warning system (EWS) yang berada di area Kecamatan Cangkringan, diketahui tidak berfungsi. Lima EWS ini tak berfungsi diduga karena usia pakai dan minimnya perawatan.
Komandan Unit Cangkringan SAR DIY, Joko Irianto menyampaikan, kelima EWS itu diketahui tak berfungsi saat Gunung Merapi mengalami erupsi freatik pada Mei 2018. EWS yang seharusnya berbunyi sebagai tanda peringatan dini justru tak berfungsi atau tak mengeluarkan suara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
"Kalau tidak salah ada lima EWS yang tak berfungsi. Alat itu tak mengeluarkan bunyi peringatan awal," ujar Joko.
EWS merupakan alat vital bagi warga untuk melakukan evakuasi dari kawasan lereng Gunung Merapi. Bunyi sirine EWS menjadi penanda bagi warga untuk melakukan evakuasi.
Joko menjabarkan selain lima EWS yang diketahui tak berfungsi, EWS lainnya yang terpasang di area lereng Gunung Merapi masih berfungsi dengan baik. Pihaknya sudah mengecek kondisi EWS lainnya.
"Kalau EWS yang lain tetap berfungsi normal, jadi tidak terlalu was-was. Waktu 17 Agustus kemarin juga sempat dinyalakan secara serentak," urai Joko.
Joko mengungkapkan saat ini tim SAR maupun relawan di Merapi terus melakukan koordinasi dan dalam kondisi siaga. Hal ini dilakukan karena status Gunung Merapi pasca ditetapkan berstatus Waspada oleh BPPTKG DIY belum juga mengalami penurunan status.
Joko menambahkan selain mengandalkan radio panggil pihaknya juga selalu melakukan patroli. Bagkan ronda malam di beberapa tempat pun juga dilakukan untuk mengantisipasi kondisi Gunung Merapi.
"Masih tetap pantau perkembangan dulu untuk mengambil kebijakan SAR unit Cangkringan. Tentu berkoordinasi denga instansi terkait mengenai informasi yang valid termasuk diantaranya BPPTKG DIY," tutup Joko.
Baca juga:
Muncul kubah lava di Merapi, Sultan HB X imbau warga tetap waspada
Nekat mendaki Gunung Merapi, pendaki bakal di blacklist tiga tahun
Muncul kubah lava baru di Merapi, warga diimbau hindari radius 3 km dari puncak
BPPTKG DIY: Kubah lava baru, pertanda Gunung Merapi masuki fase erupsi magmatik
BPPTKG DIY ungkap kubah lava baru muncul di Gunung Merapi
Status Gunung Merapi masih Waspada, pendaki dilarang mendaki saat HUT RI