Lima Petugas KPPS Kabupaten Solok Selatan Positif Covid-19
Hasil laboratorium Diagnostik Riset dan Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand pimpinan Dr Andani Eka Putra, kasus positif Covid-19 di Solok Selatan sangat rendah dibandingkan jumlah sample spesimen PCR yang diperiksa.
Sebanyak lima anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) Kabupaten Solok Selatan positif Covid-19. Kelimanya kini menjalani isolasi.
"Dari 1.037 orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sudah diperiksa terkonfirmasi lima orang positif Covid-19 dan saya langsung perintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk tracking, tracing serta mengisolasi yang bersangkutan agar jangan menularkan kepada yang lain," kata Penjabat sementara Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat Jasman Rizal di Padang Aro, Kamis (26/11) seperti diberitakan Antara.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Dia mengatakan, Solok Selatan tidak memberlakukan tes cepat dalam menangani dan memutus mata rantai Covid-19, termasuk untuk penyelenggara Pemilu, tetapi langsung merekomendasikan tes usap.
"Kami dalam memutus mata rantai Covid-19 hanya merekomendasikan tes PCR atau tes usap dan tidak untuk tes cepat," ujarnya.
Dia menyebutkan, hasil laboratorium Diagnostik Riset dan Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand pimpinan Dr Andani Eka Putra, kasus positif Covid-19 di Solok Selatan sangat rendah dibandingkan jumlah sample spesimen PCR yang diperiksa.
"Hal ini berarti testing rate Solok Selatan tinggi dan positivity rate terendah di Sumbar," katanya.
Dia mengatakan, Solok Selatan terus berjibaku dan berkomitmen penuh melakukan berbagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Ia juga menegaskan, pihaknya berupaya terus melakukan sosialisasi dan menerapkan protokol kesehatan secara masif di semua sektor.
Selain itu juga dilakukan terus pembentukan Nagari Tageh bersama Dr. Andani dan dibantu oleh NDC Unand di bawah koordinatornya Dr. Eri Gas Ekaputra agar setiap nagari mempunyai kemampuan penanggulangan penyebaran Covid-19.
"Target di tahun 2021 seluruh nagari adalah Nagari Tageh di Solok Selatan," ujarnya.
Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi terkait adanya penyelenggara yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dia menjelaskan, kalau dalam satu kelompok yang terkonfirmasi positif Covid-19 hanya satu orang kemungkinan tidak ada penggantian karena dengan enam orang dalam satu KPPS masih sanggup melaksanakan tugasnya.
"Kalau dalam satu KPPS terkonfirmasi positif lebih dari satu orang baru kami lakukan penggantian dan untuk itu kami masih berkoordinasi dengan KPU Provinsi," katanya.
Baca juga:
KPK Pastikan Hasil Tes Edhy Prabowo Negatif Covid-19
INFOGRAFIS: Tiga Fokus Utama Pemerintah Menangani Covid-19
Pemprov DKI Klaim Sudah Antisipasi Sebelum Covid-19 Masuk RI
Cegah Klaster Pilkada, Satgas Covid-19 Sebar 44.422 Duta Perubahan Perilaku
Pandemi Dinilai Menyeret Ekonomi RI ke Jurang Krisis Berkepanjangan
Klaster Keluarga dan Ponpes Dominasi Covid-19 di Jateng