Longsor di Sumedang Timbun Lebih dari 14 Rumah, Tewaskan 13 Warga & Petugas
Adapun korban yang meninggal itu terdiri dari warga setempat, relawan, juga petugas TNI dan petugas BPBD Sumedang yang tertimbun tanah ketika adanya longsor susulan.
Sebanyak lebih dari 14 rumah warga tertimbun longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 13 Orang dilaporkan meninggal dunia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang Herman Suryatman mengatakan longsor di kawasan tersebut terjadi sebanyak dua kali, sedangkan catatan 14 rumah itu berdasarkan data longsor awal.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Di mana saja bencana tanah longsor terjadi di Jawa Tengah? Cuaca ekstrem dalam beberapa hari belakangan membuat sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dilanda bencana longsor dan tanah bergerak. Salah satu bencana longsor itu terjadi di Desa Tundagan, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang, pada Minggu (3/3) petang. Bencana longsor juga terjadi di Dukuh Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen.
-
Mengapa terjadi longsor di Kampung Gintung? Longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur lokasi tersebut dan membuat bukit setinggi 100 meter di daerah tersebut longsor dan menimpa permukiman warga.
-
Kapan longsor di Kampung Gintung terjadi? Polda Jabar mengerahkan tim K-9 (tim anjing pelacak) untuk membantu pencarian Sembilan warga yang diduga menjadi korban longsor di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kacematan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
"Ada longsor susulan, nah yang susulan itu akan kita konfirmasi, kemungkinan lebih dari 14 rumah," kata Herman di Posko Pencarian dan Penyelamatan Longsor Cimanggung, Senin (11/1).
Sejumlah rumah yang tertimbun itu berjejeran di dataran yang miring. Di atas pemukiman itu, ada pemukiman lagi yakni Komplek SBG Parakan Muncang dengan diselingi oleh lahan miring yang minim vegetasi.
Beberapa rumah di Komplek SBG yang berada di atas lokasi longsor itu pun mengalami kerusakan karena tanah yang ambrol.
Herman mengatakan pihaknya telah meminta warga di Komplek SBG untuk mengevakuasi diri sebagai langkah mitigasi. Pasalnya, longsor susulan berpotensi kembali terjadi.
"Ada 125 KK untuk pengungsi di SBG, dan kita akan mobilisasi untuk pindah ke tenda pengungsian yang sedang dibangun sekarang," kata Herman.
Selain itu, sejumlah rumah di lokasi longsor juga sudah dikosongkan sementara. Menurutnya, hal itu juga merupakan rekomendasi dari Badan Geologi yang menyatakan area tersebut rawan bencana.
Identitas 13 Orang Meninggal Dunia
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan hingga kini pihaknya masih terus melakukan pencarian terhadap sekitar 27 orang yang dilaporkan hilang setelah adanya longsor.
"Semua unsur yang tergabung bisa bekerja sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," kata Deden di lokasi longsor.
Adapun korban yang meninggal itu terdiri dari warga setempat, relawan, juga petugas TNI dan petugas BPBD Sumedang yang tertimbun tanah ketika adanya longsor susulan.
Berikut nama-nama korban yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut:
1. Suhanda (43), lk, MP Cimanggung
2. Cahyo Riyadi (tidak diketahui) Margajaya
3. Diding (tidak diketahui), Kampung Bojongkondang
4. Dudung (tidak diketahui), Kampung Bojongkondang
5. Yedi (tidak diketahui), petugas BPBD Sumedang
6. Wildan (6), Cihanjuang
7. Yani (27), Cihanjuang
8. Nardiyanto (58), Perum SBG Cihanjuang
9. Engkus Kuswara (43), Sawah Dadap
10. Danramil Cimanggung Kapten Setyo Pribadi (55), Dusun Cikole
11. Beni Heriyanto (40), Perum SBG Cihanjuang
12. Asep Saripudin (tidak diketahui), Cihanjuang, ditemukan MD pada Minggu (10/1) pukul 09.30 Wib
13. Lili Ali Nurdin (tidak diketahui), Cihanjuang, ditemukan MD pada Minggu (10/1) pukul 12.55 Wib.
Pemkab Sumedang Evaluasi Izin Permukiman Rawan Longsor
Buntut bencana ini, Pemkab Sumedang akan mengevaluasi izin lahan permukiman di kawasan rawan bencana setelah adanya longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan mengatakan permukiman di lahan mirin tersebut memang rawan bencana dan pihaknya tengah menginventarisir permukiman yang rawan tersebut.
"Kami belum mengeluarkan izin selama kepemimpinan kami, dulu boleh, sekarang tidak boleh," kata Erwan di lokasi longsor.
Menurut dia, izin permukiman yang kini dilanda longsor itu dikeluarkan sebelum ia bersama Bupati Sumedang menjabat. Sehingga ia mengaku kurang mengetahui teknis terkait perizinan itu.
"Bahkan izin yang sudah keluar akan kita evaluasi, tolong jangan ada pembangunan di area berbahaya seperti ini," kata Erwan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Erdi A Chaniago menyatakan pihak kepolisian menanggapi longsor tersebut dengan melakukan penyelidikan terkait izin pembangunan di lokasi longsor itu.
"Intinya kita sedang mendalami, dari Polres Sumedang sedang mendalami izin-izinnya seperti apa dari perumahan tersebut," kata Etdi di Bandung, Senin.
Dia belum bisa memastikan terkait adanya pelanggaran izin permukiman itu. Namun ia menyebut penyelidikan itu dilakukan guna mencegah adanya kejadian serupa.
"Kita ketahui bersama sudah ada korban nah ini kita mencegah untuk tidak terjadi lagi. Yah ini sedang kita dalami dulu," kata Erdi. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Ada Longsor & Jembatan Rusak, 3 Jalur di Garut Belum Bisa Dilewati Kendaraan
Longsor Sumedang, Ketua DPD RI LaNyalla Minta Pemerintah Gali Akar Masalah Bencana
Diduga karena Pelapukan Batuan, Ini 6 Fakta Bencana Longsor di Cimanggung Sumedang
Longsor di Jalan Raya Puncak, Akses Bogor-Cianjur sempat Terputus
Cegah Longsor, Doni Monardo Minta Warga Tanam Pohon di Tanah Miring