Luhut Minta Pemda Tidak Menutupi Data Kasus Covid-19
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meminta pemerintah daerah tidak menutup-nutupi data kasus Covid-19. Menurutnya, masalah wabah pandemi merupakan persoalan bersama yang harus dituntaskan bersama-sama.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan meminta pemerintah daerah tidak menutup-nutupi data kasus Covid-19. Menurutnya, masalah wabah pandemi merupakan persoalan bersama yang harus dituntaskan bersama-sama.
"Pemda saya minta tidak ada angka-angka yang ditutup-tutupi biarin aja dibuka. Masalah kita ramai-ramai enggak ada yang salah, yang salah ya yang kita tutup-tutupin," kata Luhut di Kantor BPSDM Kota Malang, Jumat (13/8).
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Siapa Paulus Pandjaitan? Paulus putra dari Menko Luhut ini ternyata mengikuti jejak ayahnya yang meniti karier di bidang kemiliteran. Siapa yang tak kenal Luhut Binsar Pandjaitan? Selain menjabat sebagai Menteri Menko Marves, ia juga memiliki karier mentereng di bidang kemiliteran. Anak sulungnya, Paulus Pandjaitan rupanya mengikuti jejak karier sang ayah.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Luhut didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengunjungi tempat isolasi terpusat (Isoter) di Kantor BPSDM Jalan Kawi Kota Malang. Luhut juga mengunjungi sejumlah lokasi dalam rangkaian kunjungan kerja di Malang Raya.
"Kalu kita buka dan kita tangani dengan benar, pasti turun. Saya semua sudah lihat. Sekarang masalah kita sederhanakan, kalau kita mau lihat itu," sambungnya.
Selama kunjungan di Isoter, Luhut berdialog dengan pasien yang menjalani isolasi dari jarak jauh. Ia menyampaikan pentingnya isolasi agar tidak menular pada anggota keluarga yang lain.
"Saya mau cerita penyakit ini bisa kita kurangi dan atasi kalau kita tidak kumpul-kumpul di keluarga yang tidak kena. Jadi isoter ini sangat penting," tegasnya.
Masyarakat diminta memanfaatkan fasilitas di Isoter dengan sebaik-baiknya. Begitu hasil tes dinyatakan positif segera masuk Isoter. Isoter katanya, memiliki dokter, perawat dan tersedia obat-obatan. Selain itu juga dilakukan pengecekan dokter secara rutin.
"Ada semua dan tidak menulari ke keluarga kita," tegasnya.
Masyarakat harus sadar akan bahaya penyebaran yang dapat mengancam siapapun. Sehingga harus selalu waspada dan berhati-hati dengan tetap menerapkan prosedur kesehatan.
"Kalau kita tidak hati-hati Delta varian ini sangat berbahaya. Tidak menyerang pernapasan, kita tidak tahu tiba-tahu saturasi oksigen kita di bawah 80. Kalau itu terjadi sudah sulit ditolong. Sehingga angka kematian tinggi," katanya.
Luhut menegaskan kepada yang terpapar tidak perlu malu, karena bukan sebuah aib. Sehingga saat mengetahui anggota keluarga, tetangga dan lain-lain terpapar, segera dirawat di Isoter.
Luhut mencontohkan, di Buleleng isolasi di Isoter rata-rata 8-10 hari dan tidak terjadi kematian.
"Karena ditangani dengan benar. Kalau di rumah, dokter enggak ada, nakes enggak ada ngurusi saturasi enggak ada, oksigen kalau dibutuhkan pun juga enggak ada. Kalau di sini (Isoter) semua ada," ungkapnya.
Luhut meminta Pemda agar menggalakkan program Isoter untuk menekan angka penularan Covid-19. Isoter dinilai efektif dalam pencegahan, sekaligus mengurangi angka kematian.
"Galakkan program itu (Isoter). Dan Pemda kita siapkan semua karena dananya ada. Nanti Menkes akan cerita. Jadi kuncinya itu Isoter," katanya.
Luhut juga menegaskan pasien yang meninggal dunia rata-rata dalam kondisi belum divaksinasi. Sehingga program vaksin untuk segera dilakukan percepatan vaksin.
"Jadi kalau dia divaksin kena dia ringan, enggak parah. Jadi anjurkan semua vaksin. Sekarang sudah 80 juta yang disuntikan, nanti Pak Budi yang cerita. Bahwa vaksin sudah tidak ada masalah," urainya.
Saat berita ini tayang, Luhut bersama Budi sedang berkoordinasi penanganan Covid-29 untuk Malang Raya. Rapat koordinasi berlangsung secara tertutup di Kantor Korem 083/BDJ.
Tampak mendampingi Luhut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji, Bupati Malang Sanusi Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.
Baca juga:
Data Terkini Kasus Covid-19 Selama Agustus 2021 di Indonesia
DMI: Aturan Salat Jumat Ganjil Genap Usulan JK, Semua Terserah Panitia Masjid
86 Persen Kematian Akibat Covid-19 di Kediri Berasal dari Pasien Belum Divaksinasi
Enam Provinsi Alami Penambahan Kasus Aktif Covid-19 Signifikan
Pemohon Akta Kematian Usia Produktif di Tangsel Naik 10 Persen Selama PPKM Darurat
PKB: Kita Hadapi Covid-19 Bersama dengan Menyukseskan Agenda Vaksinasi Nasional
Bantuan Laznas IZI akan Menyasar 17.845 Orang yang Terdampak Covid-19