'Luka' terpendam di balik kepergian gadis difabel korban pembunuhan
Hanya beberapa menit setelah dia pamit untuk berjualan ke pasar, sampailah kabar memilukan. Buah hatinya ditemukan tewas dalam keadaan penuh luka dan ada bekas memar di bagian leher yang diduga bekas tercekik.
UD (27) gadis tuna rungu dan tuna wicara asal Dusun Plawonan, Argomulyo, Sedayu, Bantul, itu kini telah tiada. Dia pergi selama-lamanya meninggalkan keluarga tercinta.
Kepergian UD jelas menjadi duka berlarut keluarga. Bersama kepergian UD, banyak 'luka' yang belum sempat dia ungkap.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
UD ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya. Jasadnya sudah terbujur kaku saat kakaknya Eka Rinaningsih mendatangi rumah itu. Padahal kedatangan Eka untuk mengajak adiknya berlibur ke Yogyakarta pada Sabtu (18/11) subuh.
"Saat akan mengajak Dwi, anak saya Eka curiga kok pintu depan tidak terkunci. Kemudian tidak ada aktivitas Dwi. Kemudian saat mencari di dalam kamar, Eka melihat adiknya terlentang tanpa pakaian dan badannya sudah dingin," cerita Surajito dengan wajah sendu pada Senin (20/11).
Eka seperti tersambar petir. Apa yang dia lihat sungguh tak mudah dipercaya. Adik tersayang sudah dalam keadaan dingin dan kaku. Sekuat tenaga dia berteriak hingga mengagetkan warga dan berbondong-bondong mendatangi rumah itu.
Peristiwa itu juga seperti mimpi bagi Surajito. Hanya beberapa menit setelah dia pamit untuk berjualan ke pasar, sampailah kabar memilukan. Buah hatinya ditemukan tewas dalam keadaan penuh luka dan ada bekas memar di bagian leher yang diduga bekas tercekik.
Separuh jiwa Surajito seperti hilang. Anak yang dia kenal begitu mandiri, rajin dan pintar itu dihabisi begitu keji.
"Belum lama ini lulus dari sekolah berkebutuhan khusus. Anak saya sekolah dapat beasiswa," ucapnya lirih.
Surajito menceritakan, UD bukanlah anak yang mudah menyerah dengan keadaan meskipun dia terlahir dalam kondisi berkebutuhan khusus. Seingatnya, UD juga tak pernah membuat dirinya susah.
"Anak saya sering bantu-bantu saya. Setiap pagi selalu bersih-bersih rumah dan menyapu halaman. Selain itu anak saya juga bekerja dan tak merepotkan orang tuanya," kenang Surajito.
Selama ini, UD memiliki bekerja melipat kertas untuk menjadi wadah produk. Dari bekerja itu, Dwi mendapatkan upah setiap bulannya.
"Terakhir dia punya tabungan kurang lebih Rp 4 juta. Uang itu dari hasilnya bekerja. Setelah kejadian, uang itu hilang bersama beberapa barang lainnya seperti tv dan kalung emas," urai Surajito.
Surajito menambahkan dirinya tak habis pikir kenapa ada orang yang tega menghabisi nyawa anaknya. Padahal, Dwi sama sekali tak pernah punya masalah ataupun musuh dengan orang lain.
"Ini pembunuhan keji. Saya minta agar pembunuh anak segera ditangkap. Kemudian dihukum mati," harap Surajito.
Polisi tangkap pelaku
Polisi yang mendapatkan laporan langsung mengunjungi lokasi. Dugaan sementara gadis malang itu korban pembunuhan. Tak sekadar dibunuh, UD diduga kuat telah diperkosa pelaku terlebih dahulu sebelum nyawanya dihabiskan.
"Dari pemeriksaan diketahui ada bekas tekanan di leher. Kemudian kemaluan korban berdarah dan ada kotoran di dubur korban. Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga membawa kabur sejumlah barang. Di antaranya TV, kalung emas dan uang sebanyak Rp 4 juta," kata Kapolsek Sedayu, Kompol Sugiarta.
Tak butuh waktu lama untuk polisi menangkap pelaku yang diketahui berinisial AF. AF ditangkap di sekitaran Pasar Kranggan, Yogyakarta pada Senin (20/11) dini hari.
Kapolres Bantul, AKBP Imam Kabut Sariadi menuturkan ditangkapnya AF berdasarkan pada pencarian barang bukti di sekitar TKP dan keterangan warga sekitar.
"Di lokasi kejadian petugas menemukan topi dan sandal yang diduga milik pelaku. Selain itu juga dari keterangan beberapa warga di sekitar TKP. Dari situ kemudian petugas melakukan pengejaran," ujar Imam di Mapolres Bantul.
Saat ditunjukkan barang bukti, pelaku pun tak bisa mengelak perbuatannya. "Dari pengakuannya pelaku tak merencanakan aksi itu. Pelaku hanya berencana mencuri karena tahu rumah sepi. Karena tepergok korban, pelaku pun membekap korban hingga kehabisan napas dan meninggal," urai Imam.
Melihat kondisi rumah korban kosong dan tak terkunci, pelaku pun masuk. Pelaku melihat sejumlah barang seperti tv, perhiasan dan liontin. Saat hendak mengambil barang berharga, korban memergoki pelaku
"Atas perbuatannya, sementara akan kami jerat pelaku dengan pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan yang menyebabkan korban meninggal. Ancaman penjaranya maksimal 15 tahun. Tetapi masih memungkinkan ada pasal tambahan setelah kami melakukan pendalaman," tutup Imam.
Kini keluarganya hanya bisa berharap pada kepolisian menghukum seberat-beratnya AF. Sebab karena AF lah, UD gadis difabel yang baik hati itu kini sangat telah pergi selamanya bersama luka yang tak sempat dia ceritakan bahkan pada keluarga tercinta.
Baca juga:
Didakwa ikut membunuh, istri dan rekan Andi Lala dituntut 14 tahun penjara
Prarekonstruksi pembunuhan sesama jenis, Badrun peragakan 24 adegan
Ayah di Medan diduga tega bekap balita gizi buruk hingga tewas
Cari otak pembunuhan anak Punk, Polresta Manado gelar prarekonstruksi
Niat cuci muka dan mandi, ini kronologi pelaku bunuh wanita difabel di Yogya
Pembunuh gadis difabel di Yogyakarta ditangkap
Ayah gadis difabel yang dibunuh usai diperkosa minta pelaku dihukum mati